foto

foto

Rabu, 10 Maret 2021

MAHFUD MD SEPERTINYA INGIN JADI PAHLAWAN BAGI REZIM

  
UMMAT TAK TERJEMBATANI  RASA KEADILANNYA 

MENYIMAK GAYA BAHASA MAHFUD MD  sebagai Menko Polhukkam setelah terjadinya  pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Amin Rais dan kawan kawan terkait pristiwa pembunbuhan enam orang lasykar FPI itu merupakan Pristiwa pelanggaran HAM berat atau bukan.  Maka terkesan sekali bashwa Mahfud MD ingin memposisikan diri belaiau sebagai pahlawan bagi Rezim yang kini sedang berhadapan dengan Tim ini. Machfud seolah ingin memperjelas bahwa Amin Rais dan kawan kawan telah salah mengambil posisi dari kaca mata hukum. Setelah Amin Rais dan kawan kawan hanya berjumpa 15 menit dengan Presiden, kini Machfud seperti ingin memberikan pelajaran kepada Amin Rais dan kawan kawan dengan cara agar mereka  benar benar merasakan hempasan badai bagi Am,in Rais dan kawan kawan  telah sesat mengambil posisi.  Dalam waktu bersamaan menempatkan Komnas HJam di posisi tertinggi dan sekaligus melupakan makna sebuah rasa persahabatan dan kekeluargaan, serta mengenyampingkan nilai nilai kebudayaan. 

Senagai salah satu anggota sario ummat, maka kemungkinan besar kita  hanya bisa berfikir secara subjktif ummat atau jelata biasa. Jika kita mendukung rezim maka besar kemungkinan kita memuji Machfud, jika kita tak mendukung rejim bisa jadi kita kecewa dengan pernyataan Machfud. Namjn demikian  kita tahu Machfud MD itu adalah sejatinya seorang intelektual Musliom tentunya beliau tahu bagaimana hukum Islam dan bagaimana juga psikologi Muslim, apalagi seorang  Amin Rais yang memiliki keterlibatan besar dalam menghentikan langklah Prtesiden Sueharto yang dianggap diktatoir itu.  Baik kita serahkan saja nasib kita kepada Allah, dan marilah kita jadikan doa kita sebagai senjata pamungkas. 

Dalam kesempatan ini saya ingin ceritera, ketika saya kecil dahulu, saya masih di SLTP, terjadi keributan antara pemuda (siswa) dan meninggallah seseorang anak dalam keributan itu. Si pelaku diserahkan kepada Kepolisian, jenazah diurus bersama sama, dan lalu kedua keluarga besar berusaha meredam amarah serta tak lupa mendoakan semua keluarga khususnya yang menjadi korban diterima sebagai meninggak secara sah, hanya karena salah pengertian. Dan sipelaku bisa menerima hukuman secara ikhlas dan apapun hukumannya akan menghantarnya menjadi manusia yang baik dan berguna. 

Pidato itu diawali dengan pembacaan Inna Lillahi Wainna Ilaihi Roojiuun, berkali kali, serta serangkaian doa dan harapan kepada sesama manusia untuk saling mendekatkan diri kepada Allah. Pristiwa ini sudah terlanjur terjadi, kita semua tak ada yang menginginkan pristiwa itu.  Bagi yang meninggal sudah kita layani sebagaimana layaknya, lebih lanjut kita serahkan kepada Allah, dan yang bersangkutan tak kehilangan kasih sayang Allah  dan akhirnya dimasukkan ke syurga karena tercatat sebagai orang yang beriman, sementara sipelaku diharapkan akhlas menerima hukuman, dan semua apa yang ditimpakan bisa menghantar menjadi manusia  berguna dan selamat.  Kita doakan keduanya bersahbat di akherat dalam kasih sayang Allah. 

Dan bagi kita yang masih hidup marilah kita arungi kehidupan ini dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah, kita selalu berdoa agar selalu ada dalam bimbingan Allah. Sebagai  manusia kita tak akan terlepas dai berbagai kesalahan sengaja maupun tidak sengaja, marilah kita berdoa agar kita semua terhindar dari kesalahan dan dosa besar.  Marilah kita pupuk rasa kasih sayang bersama. 

Kita harus berterima kasih kepada saudara saudara kita yang memperingatkan kepada kita manakala  kita melakukan kekeliruan, mwereka menegur kita  adalah berdasarkan petunjuk dan aturan Allah, bukan karena kepentingan pribadi. 

Banyak lagi yang diucapkan dalam pidato perdamaian itu, banyak diantara hadiri yang terisak isak, seusai acara mereka bersalamat erat, menunjukkan rasa persahabatan. Sepertinya mereka terobsesi  kalimat terakhir yang disampaikan dalam pidato perdamaian itu. Marilah kita berdoa semoga Allah berkenan menggantikan musibah yang  telah menimpa keluarga kita ini berubah menjadi  berkah dan nimat dari Allah. Katanya. Suara isak tanbgis semakin tak tertahankan.  Lalu saya terbayang dengan pidato Mahfud ..... @ 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar