foto

foto

Senin, 28 Februari 2022

Keraskan Suara Adzan - Perintah Gubernur Sumut Edy Rachmayadi.

'


SEORANG GUBERNUR  Sumut mengeluhkan bahwa ketika Sound di Mesjid tak bersuara anggota keluarganya banyak yang kesiangan bahkan tak sholat keluahnya, dan beliaupun merasa yakin di rumah rumh yang lainpun tak jauh beda situasinya sehingga  beliau memerintahkan . Ini perintah Gubernur katanya agar suara adzan itu  dikeraskan agar terdengar jelas hingga masuk ke telingan penduduk sekitarnya.  Ini semua tanggung jawab Gubernur kata Gubernur Sumud Edy Rahmayadi  Alhamdulillah bahagialah Penduduk Sumut  meraka tak bakal kehilangan suara adzan yang keras itu karena pakei Toa atas tanggungjawab sepenuhnya dari Sang  Gubernur. 

Ya ... memang tak seharusnya  volume toa itu di seragamkan, bagi sebuah dusun yang rumahnya hanya terdiri dari  beberapa saya maka tak perlu lah stel toa besar besar, kecuali bila ada penduduk talang yang lain yang mengaku selama ini mereka menjadikan  suara toa kita sebagai patokan adzan, maka stel lah suara toa agar suaranya sampai ke talang tetangga yang meminta. 

 NYONYA BELANDA SERING LARANG SUARA AZAN

Waktu zaman Kolonial Belanda sesekali permintaan kepada suami agar memerintahkan untuk mematikan suara adzan maka turunlah perintah dadakan untuk menghentikan suara adzan pada saat itu juga. 
 


 

Minggu, 27 Februari 2022

MENUJU MASYARAKAT MODERN, KITA MASIH PUNYA BEBAN NAMANYA IKON

ALHAMDULILLAH  ini benar benar keinginan masyarakat dalam upaya menciptakan tatanan kehidupan yang lebih demoratis, sesuai dengan kamapanye tingkat dunia bahwa demokrasi itu saat ini  jauh lebih menjanjikan dibanding sistem lainnya, itu kira kira yang kita terima di bangku kuliah untuk  dalam penentuan Pemilihan Pimpinan,  dengan cara yang demokrasi diyakjini maka seorang pimpinan akan berusaha mempertimbangkan suara publik, dan suara publik itu akan menjadi tenaga tersendiri sebagai modal dan upaya mencapai tujuan. 

Masyarakat RT OI Perumahan Korri Sikarame Bandar Lampung memang belum berhasil melampaui keseluruhan dari tahap tahapan Demokrasi itu, tetapi setidak tidaknya  beberapa tahap telah dilampai secara baik seperti (2) Membentuk Panitia Pemilihan,  (2) Pendaftaran Calon Ketua RT, (3) Penyampaian Visi Missi parta Calon, (4) Minggu Tenang, (5) dan Pemilihan. 


Dalam acara penyampaian Visi Missi yang ternyata diikuti dua calon itu telah berhasil mempertunjukkan bahwa masyarakat memiliki tingkat keseriusan yang tinggi akan pentingnya jabatan Ketua RT ini karena keberadaan Ketua RT 

bersama stafnya itu akan sangat berperan bagi masyarakat untuk merasakan semangat kebersamaan yang Tinggi. Tinggi tingkat semangat kebersamaan akan mendatangkan rasa kenyamanan yang semakin mendalam.  Nanti Visi Missi Program dan sistem kekeluargaan dalam kebersamaan yang semakin guyub itu akan melahirkan rasa kekeluargaan yang juga sangat tinggi dan sangat berharga dengan  rasa kemanusiaan yang juga akan dirasakan semakin mendalam. 

Pada Hari Sabtu 27 Februari 2022 malam yang lalu akhirnya Pemilihan Ketua RT berhasil diselenggaran secara demokratis tampa halangan yang berari. Dari dua Kandidat yaitu Bpk Sumanto dan Bpk. Yazed  benar benar menjadi momentum  bahwa Warga RT 01 sejatinya adalah Wargo yang Demokratis dan memang telah berpandangan maju sejak sebelumnya.  Kita berharap ini menjadi sebuah potensi untuk mewujudkan bahwa Warga RT o1 termasuk salah satu Warga Korpri yang merupakan Bagian dari Kebanggaan Bagi bersama. 

 

Terlebih Korpri adalah merupakan bagian dari Pertemuan  Dua Perguruan Tinggi Negeri yang mengembangkan Dua Disiplin Ilmu yang berbeda, ini akan menjadi sebuah potensi besar karena merupakan ajang pertemuan dua kelompok Mahasiswa yaitu antara Mahasiswa UIN Raden Intan dan Mahasiswa Itera. Sebenarnya sejak lama kedua kelompok para mahasiswa ini hadir di tengah tengah kita,  mereka tinggal di rumah rumah dan Kost di rumah penduduk. Kita semua memiliki peluang yang sama untuk melakukan rekayasa sosial untuk menjadikan mereka sebagai warga intelek yang memiliki wawasan baik tentang  Teknologi yang Tinggi dan Pandangan Keagamaan yang luas. Sehingga mereka akan

menjadi warga terbaik di manapun mereka berada kelak setelah meninggalkan Kampus mereka masing masing.  Kita berharap Masjid Masjid Kita yang ada di Komplek Perumahan Korpri ini bisa mempasilitasi  Kemampuan mereka untuk melakukan Pengintegrasian Disiplin Teknologi dengan disiplin Ilmu Agama. Mereka akan ikut mengintegrasikan antara Ilmu Pengetahuan/ teknologi serta Iman dan Takwa  IPTEK/ Imtaq. Kita akan menjadi Bansa yang hancur manakala gagal mengintegrasikan Iptek dan Imtak itu.  Sudah banyak negara negara kaya tetapi masyarajatnya hancur, hancur bukan berarti bodoh dan Miskin, tetai hancur karena mereka tidak mengenal hari akhir. 

Perkembangan terakhir dan banyak negara maju pada saat ini sedang membuka wacana untuk mendirikan  Agama Baru, mereka akan membangun agama baru berdasarkan berbagai kesepakatan kesepakatan yang berhasil mereka semisal  demokrasi, sebagaimana kita ketahui setelah kita sepakat dengan demokrasi lalu negara maju mengembangkan banyak hal sebagai cabang dari demokrasi itu termasuk diantaranya Pengarusutamaan gender serta berbagai pengembangannya yang kini mulai diperkenalkan kepada masyarakat dunia.  Nampaknya itulah yang akan menjadi Agama Baru yang kini mulai mereka kampanyekan konon ada kesepakatan dengan PBB dengan lembaga lembaga di bawahnya.

Pada saat itu seingat saya tahun 1995,  saya bergegas menuju ruangan pimpinan di Kantor, Pak Waluyo melambai meminta saya mendekat, pada saat itu beliau kedatangan seorang tamu, kami bekerja di Komplek Kantor yang sama. Saya mendekat dan saya dapati beliau sedang berbicara serius dengan seorang tamu yang saya kenal sebagai Bapak Tarbin, kami bertiga merupakan Warga dari RT 01 Perum Korpri  di bawah pimpinan Bapak Katelan sebagai Ketua RT. 

Setelah menengok  sesaat sebagai kode beliau menerima kehadiran saya dalam pertemuan merka lalu pembicaraan dilanjutkan, saya hanya membutuhkan wktu  yang sangat singkat untuk bisa menebak apa tema pembicaraan mereka berdua antara Bapak Waluyo dan Bapak Tarbin. Oh mereka sedang membicaraan hasil pertemuan dengan Bapak .... Syamsuddin. Beliau jika tak salah simak seorang Pejabat di Pemda Provinsi Lampung dan ditugaskan sebagai Pengelola Pembukaan Perumahan Korpri Sukarame Bandar Lampung.  

Kabar gembira yang tertangkap oleh saya pada saat itu adalah Bahwa Pengelola Sementara Pengembangan Perumahan Korpri memberikan Izin Prinsip kepada Bapak Tarbin, Bpk Waluyo dan Bpk Katelan untuk mendirikan Musholla Al Jihad di Taman Segitiga Perum Korpri dengan catatan tidak kehilangan  nafasnya sebagai sebuah Taman, rawatlah komplek itu sebagai Taman  dan jangan sampai dirobah menjadi komplek perdagangan dengan cara mendirikan warung. Kita di wanti wanti mendirikan warung di komplek itu  apatah lagi akan dijadi pasar atau pusat penjualan.  Dirikanlah Masjid di tengah tengah Komplek Pertamanan. 

Untuk itu dahulu sesuai dengan musim dan sarana yang ada komplek itu di penuhi pohon akasia, pilihan pohon akasia adalah sesuai dengan anjuran Pemerintah karena  dengan anjuran Pemerintah setempat untuk menjadikan Akasia sebagai bahan penghijawan.  Selain mudah di tanam, juga pohonnya terbilang kokoh.  Tetapi sayang setelah pohon akasia meninggi ternyata banyak menghasilkan sampah daun kering, samah daun kering terbagi bagio hingga ke rumh rumah 

Lalu ada jama'ah kita yang mengusulkan untuk gantikan dengan pohon Palem di sepanjang pinggiran taman, lalu tertanamlah barisan pohon palem itu sesuai dengan kesepakatan, tetapi setal pohon palem itu meninggi, nampak pohon itu seperti berdiri angkuh dalam ketinggiannya tidak ada terjadi komunikasi yang seimbang dengan antara pepohonan itu, sehingga taman menjadi seperti hambar.

Untung diantara jama'ah ada yang membawa dan menyumbangkan pohon sawo dan langsung ditanbamkannya untuk mengimbangi pohon palem. Pohon sawo itu perlaham berhasil membuat rimbun taman, dan ketika ada kesepakatan untuk menebangi pohon palem, tetapu  hanya pohon sawo saja yang mampu berdiri kalem dan tak banyak protes atau menyumbang samah terlalu jauh. Pohon pohon sawo hingga sekarang masih berdiri kalem dan tak terlalu bernafsu meninggikan diri, bahkan nampak ikhlas ketika ada pihak pihak yang mengurangi ketinggiannya, mampu hidup berdampingan dengan sejumlah pohon yang tumbuh secara malu malu. 

Buatlah komplek Masjid itu sebagai Taman dan sekaligus menjadi ikon bagi masyarakat sekitar khususnya dan bagi Korpri pada umumnya, rawatlah taman itu untuk menjadi ikon kebanggaan bagi Krprpi kata pejabat itu ketika memberikan Izin Prinsip kepada Pengurus Masjid untuk menjadikan komplek itu sebagai tamana yang membanggakan. Bangunlah Masjid di Komplek ityu seluas yang kalian mampu bangun. Dengan catatan tetap memiliki nafas sebai taman yang indah yang ditata secara konsepsional. Itu yang disampaikan oleh Pak Tarbin sebagai inti laporannya setelah menghadap pejabat yang mengelola pengembangan Perumnahan Korpri Bandar Lampung.  Setelah saya mampu mampu menangkap inti laporan Pak Tarbin, maka sayapun permisi meninggalkan mereka berdua yang masih akan melanjutkan pembahasan yang lain lagi. 

                                                   MASJID ALJIHAD harus jadi ikon di Taman Segitiga  

Untuk melengkapi laporan ini saya akan tuliskan beberapa nama yang banyak membantu dalam Pembanguanan Musholla Aljihad mereka adalah Ilmarhunm Bapak Eko Sumanto, Plopor utama Walkuyo, Tarbin, Sis, Amirudi Kelompok Pendukung Sumanto, Enggar. dan tentu akan lebih banyak lagi yang lain, mari kita doakan agar semua yang terlibat di berkati Allah dan diterima sebagai amal sholeh.  Dan semoga  pada saatnya nanti amanah untuk membuat taman yang menjadi ikon yang diharapkan pada kita mendapatkan kepercayaan untuk mengeola taman ini bisa kita penuhi. Aamiin. 

 Wallohu a'lam bishowab.




APUN jabatan kita semulia apapun kita di mata manusia mungkin kita kaya, mungkin kita  Pejabat atau apapapun gelar ketinggian dan kemulyaan dari manusia, apalagi kita bukan siapa siapa,  ketiba berkumandang Azan segeralah kecilkan diri kita, kita itu sangat tidak sebanding dengan Seruan dan Ajakan Adzan yang merupakan ajakan atau Seruan Dari Allah mengajak kepada keselamatan dan kebahagiaan yang hakiki, segera musnahkan di hati kita bila ada sekecil apapun kesombongan yang kita miliki, Jawablah seruan adzan dan sesegera mungkin kita berdoa seusai Adzan di kumandangkan, dan sholatlah.

Jangan pernah terbersit rasa benci kepada Seruan Allah yang menjanjikan kebahagiaan ini, apapun jabatan kita, janganlah jabatan itu kita tukar ajakan Allah ini dengan rasa benci, janganlah kita tukar ajakan Allah itu dengan rasa simpoati kepada mereka yang membenci an memusuhi Allah dengan dalih apapun. 


Semoga kita diberikan kekuatan untuk menutup mulut kita rapat rapat  agar tidak ikut ikutan mengharrdi mereka yang meneriakkan adzan dengan dalih apapun, termasuik NKRI harga mati karena keberadaan NKRI itu sendiri sangat tergantung atas ridho dan lindungan Allah Swt jua. Bagaimana mungkin kita memusuhi Allah demiu NKRI sementara NKRI sangat tergantung dari Allah Swt. 

Biarkan mereka yang senang memutar balikkan kata kata untuk memutar balikkan hati orang lain demi keuntungan duniawi yang hanya sesaat itu.  Ketika hati kita sudah mulai tergetar dengan kalimat dan lagika termasuk logika vallasi, maka kita meminta keteguhan sikap kepa Allah yang maha memutarbalikkan hati itu.  Kita meminta kepada Allah agar hati kita teta[teguh dan jawablah panggilan sholat dan menuju kebahagiaan dari Allah, karena Allah Maha Benar dan Maha Pelindung bagi kita semua.   

Bisa jadi nanti di suatu saat karena berbagai perubahan politik atau apapun persoalannya sehingga sulit bagi kita untuk bisa mendengarkan adzan melalui masjid masjid terdekat, yakinlah suara adzan masih akan menyelinap hingga ke rumah kita bahkan ke kamar tidur kita, nanti akan menjadi tren masyarakat untuk memasang aplikasi di HP masing masing, nanti akan terpasang bacaan adzan sesuai dengan waktu setempat. Setidaknya pada saat waktu adzan maka HP kita jangan silent sehingga berperan menjadi pengingat bagi kita bahkan bagi orang lain, dengan niat itu maka akan bernilai ibadah.
 

Jumat, 25 Februari 2022

BELAJAR KEPADA PENDUDUK KOTA IROM UNTUK HENTIKAN LAJU PANDEMI

Pengantar : 

Saya ucapkan terima kasih kepada pimpinan Penertit LaBRAK yang telah berkenan menyertakan tulisan saya menjadi salah satu bagian dari enam pu;uh orang penulis lalu digabungkan dalam satu buku Pandemi Pasti Berlalu.  Tulisan ini saya tampilkan di Blog ini adalah karena ternyata setelah sekian lama ini ternyata kabar yang muncul di lingkungan Grup WA khususnya dari Kelompok Pengajian yang saya ikuti yang jumlahnya mencapai angka seribu setiap kali menyelenggarakan acara virtual masih kita dikejutkan oleh munculnya berita mereka yang diknal aktif dalam pettemuan virtual itu yang mengalami sakit terkeda pandemi. Maka berarti keyakinan saya dalam tulisan saya itu bahwa jika ada perlakuan tak adil dilakukan oleh Mereka yang Menguasai Ekonomi dan Pemegang Kekuasaan maka musibag semisal pandemi ini akan tetap ada ditambah dengan musibah musibah lainnya. Menurut Islam ada satu lagi penyebab musibah diturunkan adalah juga karena ulama dan cerdik pandai tak hendak akan bicara terkait ketidak adilan ini, ada tiga pihak yang mengundang malapetaka semisal pandemi  dan musibah lainnya, yaitu manakala  Orang kaya, rezim Penguasa serta Ulama dan Ilmuan tidak mengambil peran maka musibah tak akan terbendung.  Wallohua'lam bishowab. 

                         Oleh  FACHRUDDIN DANI


SEBAGAI MANUSIA YANG BERTUHAN  maka wajar saja bila memiliki sebuah keyakinan bahwa segala sesuatu akan terjadi atas ijin Allah Swt. Berdasarkan petunjuk Allah melalaui Wahnya maka Allah tidak menginginkan turunnya malapetaka tetapi manusia itu sendiri yang telah melakukan sesuatu kerusakan. Kerusakan demi kerusakan akan menghadirkan sesuatu yang tercatat sebagai sebuah nalapetaka. Salah satu malapetaka yang diabadikan dalam al-Quran adalah hancurnya kota Irom, yaitu sebuah kota yang paling indah di dunia. Jika sekarang ada malapetaka maka yang terbesar diabbad ini bernama Pandemi Corona, yang sempat dipopulerkan dengan singkatan covit, tetapi belakangan disebut dibenarkan dengan covid 19.

Sejatinya kita telah akrab dengan istilah singkat bernama corona, tetapi tiba tiba menyusul seolah pembenaran menjadi covit sebagai singkatan dari  Certivikate of Vaccination Identification With  Artivicial Intelligence. Tetapi buru buru WHO meralat atau mengkoreksinya dengan mengeluarkan istilah resmi bahwa virus ini secara resmi di namakan Covid 19. CO merujuk pada corona, VI merujuk pada virus, D  merujuk pada disease atau penyakit.

Sayang sekali masyarakat dunia seolah menerima kebenaran keduaduanya, padahal seharusnya keterangan terakhir merupakan koreksi bagi kekeliruan informasi awal. Sekali lagi ini adalah masyarakat dunia, yang ternyata tak mempan dengan kata kata. Padahal terkait dengan Pandemi ini yang dibutuhkan adalah perubahan untuk meninggalakan sejumlah perangai buruk. Itulah sebabnya kita harus mau belajar kepada sejumlah perangai buruk yang biasa dilakukan oleh penduduk kota Irom yang diabadikan dalam al-Quran itu.

Banyak orang kaya berebut memesan kaplingan dan rumah hasil pahatan sebuah bukit super raksasa. Pahatan bukit itu sangat terencana sehing ventilasi berhasul membagikan udara yang merata dari atas, samping maupun dari bawah. Dalam bukit memang bertebaran batu tua yang  mampu memantulkan cahaya tembus meratakan sinar. Tetapi aneh bin ajaib orang tak mampu melihat aktivitas apapun di balik dinding rumah yang juga batu pahatan. Penduduk kota Irom sebagai kota besar indah dan mewah serta modern itu hanya di huni olwh orang pintar dan kaya raya.

Sayang dengan kepintaran serta kekayaan mereka, mereka sangat terampil membuat ceritera ceritera bohong, orangpun akan percaya dengan apapun yang mereka bualkan. Jangankan orang lain, mereka yang membuat ceritera bohong itu juga terpengaruh oleh kebohongannya sendiri. Kebohongan demi kebohongan berhasil mereka bangun sehingga dirasakan sebagai kebenaran adanya.

Sudah banyak kerusakan yang mereka alami, akibat dari kebohongan yang mereka buat sendiri, tetapi mereka tak juga mampu mengehntikan pembuatan berita bohong. Cerita bohong jika tak muncul dari depan, akan keluar dari belakang, jika tak keluar dari bawah dia akan muncul dari atas. Bagi masyarakat setempat cerita bohong akan jauh lebih benar dari apa yang sebenarnya.

Dikatakan bahw ujungnya kota itu selalu saja mendapatkan serangan gempa halus sesekali,  gempa yang nyaris tak terasa. Letapi lalu sering dan agak terasa. Mereka hanya tertawa tak percaya. Krisis kepercayaan membuatbudaya mereka hancur lebur dan tak tahu lagi harus ke mana mendapatkan deduatu yang bisa dipercaya. Mereka tak tahu ke mana harus melangkah agar tak tertipu. Tsak ada lagi kata kata selain dusta. Jika dahulu dusta membuat mereka menjadi kayaraya dan bahagia. Kini akibatnya adalah mereka merana dan putus asa.Ketika ada gempa dahsyat mereka hanya tertunduk, ketika menengok wajah orang sebelah, nampak sebagai wajah penipu, jangankan wajah orang lain, wajahnya sendiripun tak lebih dari wajah seorang penipu, mengarang ceritera dan prngada ada, yang tak layak dipercaya.  Dalam al-Quran hanya disebut dalam al Fajr 7-8, penduduknya terkubur serentak, hnya ditutupi reruntuhan batu tua, dan dihiasi tetumbuhan perdu yang berakar kuat, ada tersimpat ribuan satu ceritera, ceritera hoax paling lengkap di dunia.    Ketahuilah di atas reruntuhan ratus(an) tahun kemudian kembali berdiri perumahan elit hanya dihuni oleh orang orang pilihan, mereka menguasai ilmu pengetahuan dan sekaligus menguasai perniagaan. Merka membangun sebuah kota terinindah di dunia, gedung  mewah tertinggi yang belum pernah ada di waktu itu. Sayang gedubf gedung itu dibangun dengan cara memanipulasi segala timbangan dan ukuran, sehingga gedung mewah yang dikatajan akan mampu berdiri sepanjang abad, tiba tiba runtuh di saat tak trduga duga. Kota Irom dalam nama yang sama, dengan prestasi yang sama dengan keindahan yang sama ujungnya   berakhir dengan cara yang sama pula. Saksikan nanti bahwa kota Irom ysang telah dibangun dan emnajdi kuburan permanen denagn segala tipuan, nantinya hanya bisa diungkap dengan cera kejujuran belaka.

Pandemi Covid 19 di mata para ahli agama atau ulama, merupakan peringatan dari Allah. Silakan saja intelijen ikut melakukan pengamatan dan penelitian dengan caranya yang khas, dalam waktu persamaan, kesehatan melakukan kajian kajian, dan juga secara diam diam dunia bisnis melakukan kajian, dunia politik melakukan kajian kajian politik serta memahami akan ada perubahan yang signifikan, boleh boleh saja dunia sejarah dan filsafat membuka kembali lrmbaran serah manusia dan mendalami, mengkaji seta memfotmulasi pemjkjran segar untuk memudahkan pemahaman atas sebuah opermasaahan agar setiap seseorang mampu berfijir, bersikap, barbicara dan berbuat bijak, meletakkan kebenaran di atas segala galanya. Silakan saja seseorang mau berpuisi, untuk memahami  sesuatu yang pelik bisa dipahami dengan segala kesederhanaan, keterbatasan seseorang, agar bisa dimafhumi dengan segala keindahan dan kegembiraan. Sila-silakan saja.

Tetapi bila sutuasi yang pekik ini direspon untuk mengambil keuntungan yang banyak, diniatkan untuk menyesatkan orang banyak, mengusai orang banyak, menyingkirkan orang orang tertentu yang tak mau dipengaruhi, membuat masyarakat yang semula hanya dihimpit oleh maslah kesehatan yang mencekam, lalu meningkat menjadi takut bicara, takut berpendapat, takut berbeda dan juga takut berserikat, bahkan luga mereka takut untuk bermimpi. Bila itu yang terjadi, maka hampir dapat dipastikan ada yang keliru yang dilakukan oleh pihak yang berkuasa, penegak hukum, ilmuan, atau ada idiologi yang keliru yang dianut dan disanjung sanjung, baik langsung maupun tidak langsung. 

Jika ada niatan dan mskdud mendapatkan keuntungan secara apapun, dan secara abadi ingin berada di puncak keuntungan itu maka nampaknya informasi yang menyesatkan dan bekerjasama dengan pihak pihak yang gemar bersikap dan bertindak melanggar atuaran dengan berbagai dalih. Akan menumbuhsuburkan beredarnya berbagai berita bohong.

 

Virus pandemi ini dikatan  bahwa manusia adalah sebagai sasarannya, adalah manusia juga yang menjadi media penularannya, dan hebatnya lagi sikap manusia terkait hal ini ternyata sangat sulit untuk dipersatukan, dan dalam waktu bersamaan manusia sangat gampang menerima lnformasi walaupun setajam apa kontroversinya informasi informasi yang memang sengaja sisebarluaskan secara masif itu. Situasi semacam ini bukan hanya terjadi di negeri ini, tetaspi juga terjadi di negeri lain, secara merata.

 Konon hal semacam ini turun secara priodik dalam kurun berabad lamanya lalu muncul kemabli.  sehingga menjadi manusiawi manakala kita lalu melupakan pristiwa pristiwa penting ini. Aneh bin ajaib, prstiwa yang seharusnya menjadi pelajaran ini justeru begitu mudahnya untuk dilupakan. Semudah manusia saling memperdaya sesama dengan kehadiran covid 19 ini, ini dibuktikan dengan adanya pihak pihak   yang konon berhasil meraup keuntungan, di banyak negara tidak jarang mereka bagaikan berebut menghapus dan meniadakan  berbagai anggaran dan menunda berbagai proyek untuk kepentingan covid ini.  tetapi  tidaklah semudah menggeser anggaran dalam menyelesaikan pertmasahannya, mudahnya menaikkanan anggran, tetapi tak semudah itu untuk menurunkan angka statistik paparannya nya. Begitu mudahnya orang menyebarkan berita berita hoak, tetapi tak semudah itu masyarakat mau menerima ujaran aparat.

Tersebar tulisan di sebuah media terkemuka, bahwa virus masih akan berlangsung lama, dan akan menjalar hingga separuh penduduk. Tulisan itu tak ada yang membantah, kita menunggu bukti bukti sejarah. Tetapi diam diam banyak orang akan percaya, nanti pada saatnya, bila hoax bisa di berantas maka vaksin murahpun akan mudah didapat. Itu terjadi ketika penyebar hoax sadar diri.   

Jika boleh kita memperkuat dugaan, nanti akan sulit bagi bngsa manapun untuk menguasai serangan pandemi ini manakala kebijakan kebijakannya tercemar oleh informasi hoax, atau ada tujuan tujuan tertentu yang walaupun dengan dalih pandemi, tetapi bukan masalah pandemi sebagai tujuan utamanya, sehingga tak secara signivikan itu berpengaruh pada upaya memperkecil berkembangnya pandemi ini. Apalagi mengatasi pandemi dengan cara menbar hoax. Lalu membalas hoax dengan hoax, selain kita gagal menghambat arus berkembangnya pandemi, justeru kita akan menghadapi masalah lain yang tak kalah berat.     

Namun demikian toh Tuham Maha Bijaksana dan Pengampun, maka selaku manusia yang bergama maka wabah pandemi ini sejatinya para manusia hendaknya bersegera memohon ampun serta berusaha melaksanakan printah serta menjauhi segala larangan Nya, serta melakukan berbagai perubahan sesuai ajaran dan tuntunanNya. Dengan demikian maka kita akan yakin bahwa pandemi akan berakhir adalah  dengan kasih sayang Tuhan Yang Maha Pencipta, setelah manusia mampu mewujudkan berbagai perubahan.

Di negara negara maju yang berhasil mempertinggi kualitas dan angka pendidikan, serta menguasai teknologi dan bermunculan berbagai aliran filsafat yang yang menjadi kekayaan wacana manusia dari berbagai aspeknya, panutan manusia dengan berbagai kekayaan teorinya dan methodenya. Sehingga hyaris tak ada aspek yang belum tersentuh oleh penelitian yang didukung dengan berbagai kompetensi akademis. Tetapi kita akan dicengangkan karena mereka yang mencapai angka akademik yang tinggi itu   justeru ditandai pristiwa kematian bunuh  diri. Pristiwa bunuh diri itu tidak terlampau menjadi berita yang dibesar besarkan karena mereka yang mengakhiri hidup nya secara bunuh diri itu justeru dilakukan oleh orang orang yang terbilang sukses. Dan teknik bunuh diripun semakin lembut atau ramah menajadi wajar saja.

Mereka memiliki saham yang besar sekali bagi berbagai upaya untuk mencapai kebahagiaan tetapi justeru mereka tak mencapai kebahagian kebahagiaan itu. Mereka iri melihat kebahagiaan yang diraih berbagai manusia kelompok dan Bangsa padahal mereka belum sepenuhnya mengakses alat alat mencapai kebahagiaan itu.

Untuk mengantisipasi terjadinya pristiwa bunuh diri itu di negara negara maju sebenarnya telah  lama bermunculan buku buku filosofi kematian, bahwa mereka yang memiliki pendidikan serta prestasi tinggi dianjurkan untuk  mengikuti pelatihan yang kontennya filosofi kematian serta sesatnya mereka yang melakukan upaya bunuh diri sementara karya karya mereka sangat dibutuhkan oleh masyarakat dunia. Padahal sudah seringkali terkuak bahwa mereka yang  mengaskhiri hidupnya  demham bunuh diri itu ingin sekali berdialog dengan siapa sebenarnya yang menguasai alam ini. Karena dunia ini penuh misteri, sudah banyak mereka yang menukis filsafat untuk menguaknya, tetapi tetap saja pemikiran mereka tak mampu memberikan jawaban. Misteri itu bernama kebahagiaan. Mereka yang mengejar kebahagiaan dengan teknologi itulash setelah berdialyang justeru seringkali melahirkan berbagai malapeta. Sering terbetik dihati mereka bahwa kebahagiaan akan didapat setelah melakukan dialog dengan penguasa jagad  raya, tetapi sayangnya dialog itu justeru akan terjadi manakala seseorang itu melalui sebuah pristiwa yang bernama kematiuan.  Itu salah satu sudut permasalahan  yang dihadapi oleh masyarakat negara maju yang sangat menguasai sain dan teknologi serta suburnya pemikiran falsafah yang mereka panuti.

Terkait masalah pandemi ini ternyata negara negara maju  itu justeru lebih banyak yang mengalami kematian akibat pandemi ini. Selain mengalami kematiang yang lebih tinggi, apa lagi negara negara maju yang berhasil mencapai ketinggian sain dan teknologi serta kajian dan pemahaman filsafat itu ternyata  diam diam saling menuduh antara satu dengan yang lain, umpamanya antara Amerika dan China saling menuduh menjadi penyebab taburnya senjata biologis yang mereka miliki masing masing. Bahkan mereka  sudah mengajukan klim gugatan yang ona menghinggapi banyak orangsatu ke yang lain. Bagi negara yang tak memiliki senjata biokogis karena tak mampu membuat atau nenbeki akan sulit nebgikuti perselisihan itu. Tentu lebih baik mengobati rakyatnya yang terken pandemi atau mengantisipasinya dengan lockdown ata menyuntikkan vaksin corona.

Maka wajar saja jika banyak negara yang terombang ambing karena kasus ini memang telah ditunggangi oleh berbagai kepentingan antara lain kepentingan bisnis dan juga kepentingan politik.  Demikian pula kemajuan sain dan tejnologi serta pemikiran filsafat. Sejatinya merupakan keyakinan bahwa manusia akan mampu menjcapai kebahagiaan itu selain dengan keindahan serta kedalaman falsafah sebagai perwujudan kemampaun bernalar ala mereka terjemahkan dengan kemampuan sain dan teknologi untuk mewujudkwn kebagiaan itu.   Tetapi lebih lanjut mereka mengira kebahagiaan itu harus didukung dengan menciptakan, memiliki dan bahkan menguasai. Tatapi sayang sekali ternyata itu semua seperti tak akan berakhir dengan peperangan setelah mencapai banyak kemajuan, peperangan itu benar benar saling menghancurkan,  pada peperangan yang luas.  Yang Akan berhenti manakala musuh dikalahkan atau sepakat gencatan senjata untuk membangun peperangan baru,

Itulah sebabnya maka aada pihak yang berani memprediksi bahwa kasus corona ini akan berlangsung lama dan dalam situasi yang demikikan itu akan membuka kesempatan virus corona akan menghimnggapi separoh penduduk dunia. Dan ini besar kemungkinan akan terjadi manakala perang masih akan terjadi, walaupun bukan antar negara, tetapi peprangan itu terjadi di negara masing masing, utamanya perang produk, lalu meluas ekonomi hingga kekuasaan, dan sangat mungkin perang ideologi. Karena peperangan dalam internal suatu Negara bisa saja terjadi sejatinya untuk kepentingan penguasa ekonomi dunia. Seperti apa yang kami uraikan di awal awal pembahasan. Apalagi bagi sebuah Negeri seperti Indonesia yang sarat kekayaan alam ini. Bila bila tidak hati hati maka akan menjadi bancakan Negara Negara yang bermental ekspansionis. Dalam situasi seperti itu maka kopid akan sulit dihilangkan, setidaknya butuh waktu lama sekali.   

Kita tidak memiliki dana yang cukup untuk melaksanakan lockdown,  maka dibuat agak loanggar sehingga diharapkan laju perekonomian tetap berjalan, dan masyarakat bisa menyesuaikan waktu dengan petugas daslam kedisipilinan sesui protokol kesehatan.  tetapi tetap saja perekonomian tak selencar, selancar yang diharapkan.

Sangat disayangkan dalam waktu bersamaan pristiwa politik nampask terlampau banyak, padahal sebelumnya telah terjadi pengetatatan dalam peribadatan, selain jama’ah harus cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak.  Berikutnya masjid benar benar ditutup tak boleh sholat jum’at dan tarawih. Sayang sekali pada saat itu Pemerintah tak melakukan sosialisasi yang berarti. Puncak kebingungan masyarakat sebenarnya adalah ketika melaksanakan sholat Iedul Fitri dan Idul Adha  tahun 2020, di mana masyarakat diminta agar melaksanakan sholad Iedul  Adha di rumah masing masing.  Barangkali ini semua berlangsung tampa penjelasan dan sosialisasi yang berarti, atau mereka menemukan sesuatu yang berbeda. Selain tak ada sosialisasi yang memadai terlebih lagi pada saat itu terjadi pembiaran sehinggo beranekaragam cara orang melaksakan perayaan Idul Adha. Tetapi  ternyata tak ada  koreksi dan petunjuk dari sehingga kesimpulan sementara yang negatip oleh masyarakat awam. Dalam waktu bersamaan Pemerintah masih belum mampu menghapus  berbagai kontroversi termasuk dlingkungan Pemerintah sendiri, termasuk sering munculnya perbedaan antar sesama  aparat kesehatan, kentara sekali akan kehadiran kepentingan bisnis dan politik hadir di situ. Seperti ada maksud msksud tentu, yang samar. Dan dalam waktu bersamaan sangat nampak terjadi hubungan yang kurang harmonis.   

TAK BOLEH FANATIK DENGAN BUDAYA


BILA ADA PERTENTANGAN  antara Wayang dengan Aqidah maka berpihaklah pada aqidah, bila ada sesuatu yang meragukan terkait antara wayang dengan aqidah maka sebaiknya lakukanlah tabayyun. Adakahlan pertemuan antara ulama yang paham dengan seni  perwayangan dengan segala aspeknya. dipertemukan dengan para ahli perwayangan tetapi memeiliki kemampuan untuk bisa menghargai status keulamaannya, di mana ulama adalah merupakan pewaris Rasul di mana ulama itu memiliki kemampuan untuk menerapkan dan mengajarkan mission Rasulullah SAW untuk menuju keselamatamn bagi manusia. 

Bila ada pertentangan antara dunia perwayangan dengan agama Islam, maka memihaklah kepada ajaran Islam, bila ada pertentangan antara  antara ahli wayang dengan ulama maka berpihaklah pada ulama. Dan dalam adegan yang ditampilkan dlam youtube di atas ditampilkan adegan dalam cerita wayang seorang atau digambarkan sebagai seorang ulama atau dikesankan sebagai ulama  Lalu sang dalam menampilkan tampilan wayang  yang menyerang alama maka jangan segan sgan berpihaklah pada ulama itu dan doakan keselatan Sang ulama dimaksud  agar tetap konsisten melaksanakan tugasnya dan menggunakan ilmu yang dikuasainya untuk memberikan petunjuk kepada manusia. 

Tak ada salahnya juga bila kita kethui Sang dalang juga Muslim, makadoakan juga agar si dalam mendapatkan petunjuk agar lain kali Sang dalam hanya menampilkan cerita dan adegan yang bermanfaat saja. dan bukan adegan yang melakukan penyerangan kepada ulamam karena hal tersebut akan sangat merugikan dunia dakwah. 

Ya ... dunia dakwah sepertinya memang akan selalu mendapat tantangan yang lebih berat karena dunia dak wah juga akan banyak membicarakan sesuatu yang yang oleh manusia adalah tak nampak. Terakhir dunia dakwah nanti pada hakekatnya bukan akan berhadapan dengan dunia perwayangan tetapi sesungguhnya dunia dalwah apak berhadapan dengan  para dalang  kurang menerima ajaran Islam, oleh karenanya janganlah kita mengeramatkan wayang untuk meninggalkan Islam sebagai  Agama yang satu satunya yang di terima Allah Swt.  Jika seandainya wayang akan di klaim sebagai media dakwah, ternyata kurang ideal karena wayang sangat patuh kepada dalang. Ada saja dalang tak suka dngan Islam, Sementara wayang sepenuhnya patuh pada dalang.

 
Dahulu orang orang Quraisy gemar sekali mengkounter ayat ayat dengan Quran, dan mereka memiliki rasa kekaguman luar biasa kepada syair, pantun dan semacamnya walaupun dalilnya adalah cocokologie umpamanya asal diakhiri kata ada kesamaan atau kecocokan maka  kecocokan itu dianggap sebagai kebenaran adanya. Dahulu masyarakat Quraisy bersama Yahudi setempat sangat gemar berpuisi dan puisi itu memiliki kebenaran keramat, sehingga Allah menantang untuk membuat satu surat saja yang bisa menyaingi Al Quran, dan ternyata mereka yang demikian mengagumi kemampuan membuat ouisi iti tak mampu menjawab tantangan itu. Al Quran memang tak akan ada seorangpun yang memiliki kemampuan menyaingi kebenarannya. 

 
Seni wayang itu bukan seni remeh karena dia mampu menyampaikan pesan secara sempurna  karena seni wayang itu bukan hanya menyampaikan pesan lewat kata semisal puisi belaka, tetapi wayang punya alat  yang walaupun hanya gambar atau boneka. Sehingga komunikasi wayang itu bisa dilaksanakan secara audio dan juga visual, itulah sebabnya kita sebutkan bahwa wayang memiliki jalur komunikasi yang lengkap, ditambah musik khas yang bisa mengalun lembut dan juga bisa menghentak hentak. 
Ada seorang Dalang Senior yang sangat kesihor dan banyak tampil di forum forum diskusi utamanya acara ILC Karni Ilyas, Dan memang selalu diperkenalkan di ILC sebagai Dalam Kesohor. Nama Dalang Sujewo Tejo, Dalam Sujewo mengatakan bahhwa untuk mendalang beliau sudah lama meninggalkan dua tokoh  di rumahnya setiap kali akan tampil. Kata beliau kedua okoh  wayang itu di tinggalkan. Dengan alasan bahwa kedua wayang itu selalu membuat Sujewo Tejo menjadi kesurupan. Dua tokoh Wayang membuat Sujewo Tejo yak mampu kontrol diri. Selain Kedua tokoh itu asadis, juga kedua tokoh itu tak mampu mengontrol ucapannya, dan ucapanpun keluar seenaknya tampoa mempertimbangkan tingkat kebenarannya. 

Kata beliau terlalu banyak Dalang yang kesurupan seperti Dia manakala telah tiba giliran untuk menampilkan kedua tokoh itu. Gagasan prilaku dan ucapan mengalir begitu saja tampa direncanakan sehingga besar kemungkinan banyak pihak yang tersinggung, sementara dalam tradisi selama ini ucapan wayang itu adalah suatu ucapan yang dianggal selalu benar adanya dan tak boleh di protes.  Karena kedua tokoh itu juga akhiurnya akan hancur sendiri.  Tetapi wlaupun demikian durasi keangkaramurkaan bergema dan berkibar di sepanjang saat, dan kehancurannya sendiri terjadi secara samar dan sekilas. Kata Sujewo Tejo saya berniat untuk tidak membela bela wayang karena tak semua tokoh wayang itu layak diteladani.  




Kamis, 24 Februari 2022

KEMENAG. SUARA ANJING ITU BURUK (?!)


 MUNGKIN dalam rangka menggambarkan buruknya suara adzan Kemenag RI menggambarkan suara anjing yang sangat mengganggu siapapun. begitulah ketidak sukaan sebagian masyarakat terharap suara adzan  yang pernah dilontarkan oleh mereka yang tidak suka, walaupun karena mereka beda agama mereka menghindari kata kata bahwa suara adzan itu seperti lolongan anjing,kecuali bagi Seorang Menteri Agamam yang sejak semula Ia mengklarifikasi Ia bukan Menteri Agama khusus Islam, silakan saja.  Tetapi benarkah suara terburuk itu adalah lolongan anjing, belum tentu ... !.  Jika tak salah simak banyak sekali para penulis cerita  yang menggambarkan lolongan panjang anjing anjing itu adalah suara yang demikian indah terlebih dilakukan di malam hari. Sontak buku buku itu laris dibeli pembeli dan dibaca berulang uilang dan bergatian dengan orang yang menumpang baca. Artinya ada jutaan orang yang mengaminkan bahwa lolongan anjing itupun akan terasa indah setidaknya dimata orang yang mensyukuri ciptaan Tuhan

Banyak sekali para penyair dengan segala keterampilannya mampu menggambarkan keindahan  lolongan anjing itu hatta disubuh buta, dengan menggambarkan keindahan cara menggambarkan suara anjing itu tidak sedikit mereka yang sedikitpun tak merasa  risih dan terganggu dengan suara anjing  bahkan mereka justeru sangat merindukan keindahan lolongan anjing itu, mereka ingin sekali bersyukur di keharibaan Tuhan yang Maha Pencipta, mereka meyakini dengan seyakin yakinnya bahwa tak ada suatu benda atau binatang tampa manafaat dan guna bagi manusia. 

Saya pernah tinggal di Palembang, perusahaan menyiapkan sebuah runah sewaan  untuk saya tempati. Di luar dugaan saya untuk keluar dari gg yang saya tempat itu saya harus melewati sebuah rumah yang memelihara anjing  yang lumaian galak, saya tahu anjing itu galak karena di suatu kesempatan  anjing itu mengejar kendaraan roda empat yang saya kendarai, dikesempatan lain saya mendengar dua anak pulang sekolah menjerit jerit minta dijemput untuk melewati rumah itu. Di wktu lain pemilik rumah menjerit jerit menyebut nama anjing yang galak itu ... karena seorang yang akan berlalu diancam oleh sianjing galak, itu semua terjadi ketika anjing galak itu terlepas dari ikatan atau tak sengaja pintu terbuka sehingga anjing berkesempatan keluar kandang. 

Namun demikian pada malah harinya sepanjang malam kami dihibur suara anjing yang bersahut sahutan, apalagi sianjing galak itu rajin menyalak bila ada suara atau gerakan atau seseoranng yang meragukan niat baiknya akan berlalu di depan rumah itu.Lama kelamaan ruara anjing yang gampang curiga itu menjadi hiburan geratis bagi penduduk sekitar, terlebih di malam dengan rintik rintik hujan gerimis, justeru hawa dingin itu bila diceritakan oleh para penyair bisa membuat suasana sedikit hangat. Dan akan terasa indah bagi hati yang teduh. 

Tetapi bila hati  penuh rasa kebencian maka semua yang indahpun akan menjadi buruk, itulah sebabnya maka ada pihak yang berani dan tega Bacaan Adzan  yang diajarkan Langsung oleh Allah Tuhan yang Maha  Kuasa sebagai suara dianggap buruk  bagaikan suara anjing yang tak ada bagus bagusnya. Inilah situasi kita ... mengingatkan saya pada sebuah rumah yang kutempati di sebuah KM 9 di Palembang di belakang Komplek Pasar tradisional.

BACALAH ADZAN ITU SEKERAS MUNGKIN, DAN JADIKAN SEBAGAI SUARA PERTAMA TERDENGAR KETIKA BARU LAHIR


KONTROVERSI  bacaan adzan adzan yang sebenarnya hanya membutuhkan waktu hanya beberapa menit  itu menjadi lebih konstroversi ketika seorang Menteri Agama memiliki keterbatasan bahasa sehingga suara adzan itu bisa disamakan dengan suara gonggon adjing. Tak ada jalan lain kecuali secepatnya beliau minta maaf, tetapi kecil kemungkinan beliau akan meminta maaf kepada ulama, apatah lagi kepada kelas kelas kita sebagai manusia biasa.  

Janganlah kita membesar bsarkan sesuatu yang memang seharusnya tidak boleh dibesar besarkan, apalagi masalah bacaan adzan itu sama sekali tak boleh di seragamkan, agar masalah tersebut dipelihara saja oleh komunitas kecil saja, dan jangan dijadikan sebuah auran seragam karena situasinya berbeda beda. Yang dibutuhkan sekarang justeru yang dibutuhkan adalah bahwa kamunitas memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dengan mengacu kepada para pemimpin dengan contoh dan prilaku. seperti saling menghormati, serta keberhasiulan mereka menghilangkan perbedaab perbedaan kecil serta mengecilkan sebuah perbedaan besar. 

Sebagai Pengetahuan bagi kita bersama bahwa bacaan adzan itu harus disampaikan sekeras kerasnya agar orang yang berjarak jauhpun bisa mendengarnya. Bahkan perdengarkanlah adzan dan qomat ditelinga anak yang baru dilahirkan, agar adzan dan qomat menjadi suara yang pertama di dengar ketika seorang anak melek matanya di alam yang fana ini. Seharusnya komunitas masyarakat memiliki kemampuan membuat kesepakatan kesepakatan dalam membangun dalam bermasyarakat. 



PENGAJIAN MENYAMBUT DATANGNYA ROMADHON BERSAMA KELOMPOK PENGAJIAN RAHMAT HIDAYAT

 


ALHAMDULILLAH pada hari Selasa selepas Sholat Dzuhur Masjid Aljihad ditangi rombongan Pengajian Rahmad Hidayat di bawah naungan Binaan Bunda Eva Walikota Bandar Lampung, rombongan ini bagian dari Bandar Lampung, tepatnya khusus Kecamatan Sikarame, rombongan ini sekaligus di dampingi pihak Pembina  dan Ustadz sebagai Narasumber tetap. 

Kesdatangan mereka membuat suasana Masjid menjadi demikian semarak jama'ah dengan seragam nuansa putih dengan jilbab merah ini membuat susana menjadi bernar benar jauh berbeda dibanding keseharian para Jamah Pengajian Masjid Al Jihad Perum Korpri Bandar Lampung memang hingga sekarang belum menentukan seragam, tetapi pada umumnya memang memiliki pakaian nuansa putih dan juga memang memiliki jilbab warna merah, sehingga mereka merasa tak asing berada di tengah rombongan besar Jama'ah Tahmat Hidayat.

















Rabu, 23 Februari 2022

VISI MISSI CALON PAK RT 01

 

 SUMANTO DAN YAZED duduk bersama Ketua Panitia


INI SEBUAH tradisi baru bagi Warga Warga RT 01 Perumahan Korpri Sukarame Bandar Lampung  dalam memilih Ketua RT,  semula Pemilihan Ketua RT akan dilaksanakan beberapa waktu yang lalu, tetapi warga mengusulkan agar Pengalaman Memilih Ketua RT setelah beberapa periode dilaksanakan perlu mendakan berbagai perbaikan dalam menuju kesempurnaan, maksudnya tak ain dan tak bukan adalah dalam rangka meningkatkan Marwah Ketua RT 0I dan keberadaannya dirasakan pentingnya dalam rangka memupuk rasa kebersamaan. 

Memang pada saat itu diusulkan bahwa sebelum memilih Ketua RT yang baru karena berakhirnya masa periode RT yang sekarang harus diawali dengan Laporan Pertanggungjawaban Ketua RT terdahulu sehingga akan dirasakan akan adanyanya rencana program serta tingkat ketercapaiannya. Dan selanjutnya Pemilihan Ketua RT mengharuskan penyampaian Rencana Visi Missi oleh calon Ketua RT yang baru baik Calon Tunggal ataupun beberapa calon yang akan tampil dalam Pelihan Calon Ketua RT. 

Alhamdulillah pada acara pada Rabu malam  23 Februari 2022  di Masjid Al Jihad Perum Korpri  di hadiri hampir 30an Warga , Panitia berhasil menjaring dua orang calon Ketua RT 01 yang baru masing masing bernama Sumanto dan Yazet (ditulis sesuai urutan alphabet) Pada foto nampak kedua calon duduk didampingi Ketua Panitia. Keduanya maju secara bergantian  hadiri peserta rapat menyimak dengan cara yang cukup serius. Seusai penyampaian visi missi diadakan pendalaman dan sejumlah hadirin mendapatkan kesempatan menyampai sejumlah pertanyaan, yang ditujukan kepada para calon. 

Ternyata konsep yang disampaikan oleh Kedua Calon ini sangat menarik sekali, oleh karenanya Panitia meminta Kedua calon berkenan menuliskan Visi Missinya dalam dua hari ini dan Teks Visi Missi akan disebarkan ke Warga secara luas, karena proses pemilihan Ketua RT 01 ini sekaligus juga akan mengedepankan proses edukasi dalam berwarga dan bermasyarakat. 

Kepada Warga diersilakan mengikuti perkembangannya.  Terima kasih.   

STUDY KRITIS TENTANG WAYANG ITU MEMANG PERLU

MEMBAHAS WAYANG   Memerlukan aspek yang luas mulai dari bentuk wayang filosofi wayang cerita wayang dan banyak lagi aspek lainnya, maka Sependek pengetahuan saya tentang wayag itu bukan diproduk oleh seni Islam, namun sempat mengalami proses Islamisasi oleh Kelompok Ulama  lokal yang kita kenal sebagai Walisongo, tapi terus terang terkait wayang, belum satupun buku yang saya baca tuntasm belum pernah saya menonton Pagelaran wayang secara utuh, dan belum pernah juga saya menonton Pagelaran Wayang yang saya pahami secara utuh prihal makna bahasanya saja, sehingga harus saya jelaskan bawa  menjadi kelompok awam tentang ini. Namun demikian saya ingin memberanikan diri bahwa saya merasa prihatin bila ada ulama yang dipolisikan karena  bersikap kritis tentang wayang. 

Dengan tidak tuntasnya proses Islamisasi oleh Ulama Walisongo lalu dikembalikan ke masyarakat selanjutnya mengalami proses perkembangan sedemikian rupa dan para ulamapun tidak ada yang merasa ikut mengawalnya dengan serius, sementara Ulama secara jelas dalam berpendapat terutama ketika muncup pertanyaan dari jama'ah  dan ulama merasa wajib memberikan jawaban, maka ulama yang bersangkutan wajib berpegang kepada aturan Aqidah Islamiyahm dan ketika ada diketemukan hal hal yang kurang sejalan dengan Islam maka mana mana yang kurang sejalan itu dinyatakannya haram, dan manakala aspek keharamannya akan menjadi ancaman dalam kerusakan akidah maka beliau akan bilang haram dan harus dihindari agar tidak sesat, dan yang lebih penting lagi agar penyelenggaraannya dan, menyaksikannya janganlah menjadi ancaman dosa yang  mengerikan. 

Seyogyanya  kita berterima kasih kepada manakala ada ulama yang berkenan memberikan pandangannya yang mendekati kelengkapan demikian pila para filosofi para pakar akidah Islam, walaupun membutuhkan proses panjang sepanjang usia perjalanan dan perkembangan dunia seni wayang itu sendiri. Kita sebagai ummat Islam maka menyimak dan memperhatikan titah para ulama yang memiliki wawasan yang mumpuni itu sangat perlu bahkan wajib. Tetapi di lain pihak kita akan sangat menyayangkan bila ulama ulama kritis akan dipolisikan satu persatu, karena seharusnya kita juga bisa mendapatkan ulama yang lebih luas pengalaman dan wawasannya tentang dunia perwayangan sehingga kita semua terhindar dari dosa, dan bagi kita mendapatkan kesempatan untuk tubat karena terlanjur telah menyelenggarakan atau menonton Pagelaran Wayang,  lalu ada pihak pihak berkenan melakukan Islamisasi dunia perwayangan sehingga kita semua terhindar dari berbgai dosa dalam penyelenggaraannya. 

Wallohu a'lam bissowab.