INFO YANG MASIH SIMPANG SIUR MELAHIRKAN STIGMA BURUK BAGI PENDERITA TERMASUK ULAMA.
BESAR KEMUNGKINAN INI AKIBAT adanya perbedaan kepentingan, sehingga sejak awal dan hingga sekarang yang sudah setahun berlalu kita tak begiutu saja bisa mempercayai info tentang virus coroina, karena pihak yang yang selayaknya mejnadi patokan kita dalam bersikap seperti tak mampu menghindari bersilang pendapat justeru diantara sesama mereka sendiri dan dikal dengan nama Pemerintah. Info dari Pemerintahpun tak mampu melepaskan dira dari silang sengketa itu.
Kasian sekali berbagai kepentingan tidak selalu sejalan dengan kebenaran, walaupuan di awal awal maka kepentingan merupakan unsur yang dimenangkan. walaupun akhirnya kebenaran juga tiga, tetapi tak begitu saja mampu merubah stigma buruk yang terlanjur diciptakan oleh berbagai kepentingan.
Banyak pihak yang semula selayaknya mengakhiri hidupnya secara nyaman dan membahagiakan dan bahkan membanggakan. Tetapi mereka hilang bagaikan ditelan bumi dengan meninggalkan stigma buruk itu, demikian gambaran kejamnya sebuah kepentingan. Demikian seseorang yang semestinya dimuliakan dihinakan diakhir hiidupnya. Barangkali salah satu contoh yang paling memilukan ketika seorang laki laki menangis tersedu dan mewnyatakan dirinya tak terima Dia tak ikhlas dan mengutuk mereka yang berbuat dan mereka yang mengatur baik di dunia mau di akherat, dia akan menuntyut keadilan yang tak dia dapatkan di dunia. Dia meminta hukum Allah ditegakkan nanti di akhirat. Walupun seolah keadaan senyap, tak seorangpun menyesal. Mereka tak tahu ada jutaan orang mengaminkan doa yang mengiris hati manusia yang beriman, walaupiun dengan suara yang parau dan nyaris tak ada mendengar itu, tetapi Allah mendengar suara itu secara jelas dan begetar, Aamiin kata jutaan suara itu. ketahuilah Allah maha mendengar.
Seorang laki laki yang duduk luinglai dan mayat wanita yang tak berdaya, yang dikenal sebagai Guru mengaji yang ditelanjangi dimandikan oleh empat orang petugas memandikan mayat, buikan hanya itu mereka lalu memotret mayat itu. Sungguh ini sesuatu yang menentang hukum Agama Islam. Seharusnya walaupun seseorang wanita yang meninggal dunia terkena virus corono, seharusnya hak wanita dan kewajiban mereka yang masih hidup untuk memberlakukannya sesuai dengan atuiran agama. Karena ini terkait agama maka tentu saja Petunjuk para ulama lebih pantas dijadikan pegangan tinimbang seorang walaupun bermerk sebagai petugas. lalu tak boleh merasa kehilangan rasa hormat, walaupoun kepada mayat, apatah lagi orang itu menghabiskan usia dan hari harinya mengajar mengaji atau ulama yaitu mereka sehari harinya nebdalami pengetahuan tentang agama Islam
Kita memang tak berdaya melawan kepentingan. dan banyak orang lain yang tak berdaya, maka senjata kita yang paling akhir adalah doa. ketahuilah doa adalah merupakan senjata ummat Islam. Marilah kita memohon keadilan kepada Allah Swt. Pulihkanlah semua mereka yang telah terlanjur dihinakan terkait dengan adanya corona. Kita serahkan sepenuhnya kepada Allah yang Maha tahu dan maha bijaksana hukuman apapun kepada mereka yang memang dengan sengaja berusaha menghiunakan kaum Muslimin Mukminin . Serta mengampuni semua kita yang sempat terpengaruh oleh stigma buruk yang memang sengaja mereka terbarkan. Semoga keimanan kita tetap terpelihara di bawah ampunan dab lindungan Allah SWT. Aamiin. .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar