DAYA RUSAKNYA SEMAKIN TERASA
DENGAN SEGALA KEBANGGAANNYA orang ini mengatakan semenjak dia mendalami pekerjaann ini status ekonominya melambung tinggi karena dia dibayar dalam jumlah yang sangat besar, kita tidak terlalu ingin merespon bahwa itu semua dilakukannya dalam rangka memenangkan Jokowi untuk berebut kursi Keperesidenan, itu pengakuannya, yang tampa pengakuannyapun orang akan mengetahuinya dari ucapannya. Terserahlah itu mungkin urusan politik yang tak ingin saya ikut campuri. Sekali lagi bukan itu yang menjadi sesalan kita, tetapi kita sangat menyesalkan serangan serangannya kepada Islam dengan dalih apapun. Karena akibat serangan orang ini terasa benar ruginya.
Walaupun yang dibela belanya sudah berhasil menang dan bahkan sudah duduk di Kursi yang sangat dihormati itu bahkan ini sudah periode kedua. Yang ingin kita sesalkan mengapa demikian gencarnya dia menyerang Islam, tokoh Islam dan bahkan perjuangan Islam. Mungkin alasannya ada juga diantaranya yang benar atau masih perlu didiskusikan serta ditelusuri dalil dalil yang ada. Perbedaan dalam Islam itu umumnya masing masing memiliki dalil yang berdasarkan al-Quran dan al-Hadits. Saya sendiri meragukan kemampuan orang satu ini untuk mendiskusikannya secara konsisten dengan bersandar kepada nilai nilai syar'i.
Kita tidak ingin mempersoalkan dia dibayar berapa, pake uang rakyat atau uang pribadi, yang kita sesalkan mengapa yang membayarnya tidak segera mencegahnya ketika mulai menyerang Islam dengan menggunalkan bayaran itu. Dia akan mempertanggungjawabkan prilakunya diakherat nanti, menghadapi mahkamah yang maha adil, tidakkah pihak yang membayar itu menyadari bahwa juga akan ikut mempertanggungjawabkan atas kegiatan orang ini yang menyerang Islam. Pada saat itulah akan dimintai pertanggung jawaban berapa uang yang dibayarkan dan digunakan untuk menyerang Islam, darimana asal uang itu, karena hal tersebut sangat erat sekali untuk keadilan siap siapa saja yang terlibat dalam penyerangan terhadap agam,a Islam. Karena tidak banyak orang Islam yang mampu berdalih untuk membuktikan penyerangannya kepada Islam, tetapi terlalu banyak orang yang memiliki kemampuan untuk merasakannya.
Terserahlkah apa yang terkait dengan hukum hukum di dunia, tetapi kita sangat prihatin ketika dia harus mempertanggungjawabkannya di akherat kelak. Marilah kita doakan saja agar kesalahnnya bisa diringankan Allah Swt. karena walaupun bagaimana besarnya keslahannya orang ini toh sepengetahuan kita juga menganut agama Islam. Berarti sesungguhnya dia Saudara kita.
Wallohua'lam bishowab.
Ternyata demokrasi itu menjerumuskan setiap manusia k dlm lingkaran kekuasaan setan sebab harus membayar sana sini ujung"nya setelah sampai yg d tuju,menghalalkan semua yg ada d depannya termasuk menjuai akhidah demi tercapainya, auzubillah min Zalik smg Allah Istiqmah kan dlm keislaman yg khafah, Aamiin
BalasHapusSebenarnya saya tdk mau mengomentari comen Abu janda krn terlalu membenci umat islam dn saya anggap org ini sinting trims
BalasHapusSebaiknya takmir masjid melalui para dai dengan bahasa yang netral harus ikut serta mentralisir berbagai serangan para pihak kepada Islam ... dalam waktu yang bersamaan pihak dai juga bisa memperluas bahasan termasuk hal hal yang musykil karena ada kaitannya dengan kepentingan subjektip para penguasa.
BalasHapusKita sendiri masih dbingungkan dengan status Buzer ... karena ada Buzer yang resmi merupakan alat dan binaan Pemerintah, mereka dibina oleh Kakak Pembina dan jika dikatakan mereka dibayar dan kalau pembayarannya menggunakan dan APBN dan APBD maka statusnya melawan Buzer berarti juga melawan Pemerintah ... walaupun mereka tidak ada dalam struktur Pemerintahan. Dan memang para Buzer ini juga secara demonstratip pernah tampil beramai ramai di istana, sehingga bila mereka mengaku menyelenggarakan kerjasama dan dibayar Pemerintah kita memang harus percaya. Sayang hingga sekarang terkesan bahwa buzer boleh mengatakan apapun yang mennurut mereka bagus atau bermanfaat bagi Pemerintah.
BalasHapus