Fachruddin |
Terlalu banyak pesan dakwah yang sejatinya belum tersampaikan, maka kita berharap akan selalu bermunculan para dai yang sebelumnya memang telah diperkaya dengan banyak membaca buku tentang Keislaman yang ditulis oleh tokoh tokoh Islam sendiri sebagai pokoknya, dan trulisan luar sebagai tambahan. Dalam sejarah sudah terlalu banyak mereka yang bersengaja aktif didunia dakwah memang harus berhadapan denganb kekuasaan. Dulu ada seorang tokoh Islam diancam hubkuman gantung, lalu beberapa detik sebelum eksekusi dia didatangi utusan Penguasa, bahwa dia tidak akan dieksekusi asalkan dalam dakwahnya Dia tidak lagi membahas hal hal tertentu. Tetapi Dia menolak, dan ekskusinya dilanjutkan. Jadi seorang dai tak disukai Penguasa itu menjadi hak yang sangat biasa.
Kita memang membutuhkan seorang dai yang mendekati ketuntasan membaca kitab Islam karya tokoh Islam. baru mencari bandingan ke Buku buku tentang Islam yang ditulis oleh Non Muslim. baru baca buku lain, sejauh untuk membicarakan Islam. Kita akan tersesat manakala gagasan gagasan yang diajukan mengacu kepada buku tentang Islam yang ditulis oleh Nonmuslim. Karena gagasan gagasan tentang Islam harus merujuk kepada Al-Quran dan Hadits.
Nampaknya kita juga membutuhkan suatu aturan main bagaimana caranya menyampaikan sebuah ayat Quran atau sebuah hadis yang kontennya bertentangan dengan selera penguasa. Seperti dalam sejarah Islam sendiri bahwa ada sejumlah Khalifah gugur secara syahid lantaran apa yang dilakukannya bertentangan dengan kepentingan politik tertentu, ketika muncul kelompok olitik yang dan merasa kurang diapresiasi oleh Khalifah.
Ini memang membutuhkan sebuah aturan yang jelas. dahulu konon dikampung kampung seperti ada larangan ayat ayat terterntu yang dilarang dibaca secara keras, atau ada pelarangan agar ayat ayat tertentu dilarang dibaca terjemahannya. Terlepas dari benar atau tidaknya larangan itu dari kacamatan Islam sebagai pemilik atau pemegang atau meyakini kitab bersangkutan dio zaman kolonial itu. Dalam sejarah Islam pernah Khalifah ditekan oleh Kepentingan Politik, Pernah juga Khalifah yang berlaku adil dan sangat dicintai ummat, dalam waktu bersamaan tak ada kepentingan politik yang mampu menekannya. Barangkali ini membutuhkan kajian secara kritis guna diwariskan kepada ummat.
Kita memang membuthkan kajian politik dalam Islam. Dahulu di awal berkembangnya Islam Rasulullah SAW banyak terpaksa melakukan sejumlah peperangan atas penyerangan yang dilakukan oleh para Kafir Qurais bersama para sekutunya. Tetapi aneh bin ajaig dari sekian catatan catatan penulis masa lalu justeru peperangan demi peperangan itu bukannya melahir sebuah catatan peperangan yang herois, tetapi catatan dan tulisan tulisan itu berisikan sejumlah kisah kisah teladan. Dan dari keteladanan keteladanan para tentara Muslim yang terdiri dari para sahabat sahabat Rasul itu justeru Islam menjadi berkembang dengan pesat ditengah upaya mereka yang membencinya untuk menyembunyikan kebenaran, keteladanan dan kebaikan Islam.
Dengan demikian maka juga kepada pemikir pemikir Islam memang diharapkan memiliki kemampuan untuk menyusun buku dakwah Islamiyah di era sekarang, era digital dan era era sekarang lainnya yang tentu saja akan bersentuhan dengan pelaksanaan dakwah, walaupun apa yang terjadi sekarang di luar digital adalah sesuatu yang berulang saja sifatnya. Namun demikian pegangan dakwah fersi sekarang adalah tetap saja sangat dibutuhkan kehadirannya, suatu pegangan yang bisa berdialog dengan kekinian.
Dahulu sahabat Rasul itu seperti Abu Bakar RA, Umar RA, Ali Ra dst memiliki karakter yang berbeda beda dan ternyata perbedaan itu menjadi sebuah kekuatan karena perbedaan yang mereka miliki, bukanlah perbedaan yang saling mematikan. Mereka tak mengembangkan dan merubah kelebihan mereka masing masing untuk menjadi alat pembunuh. Dan memang mereka tak memiliki keinginan untuk menjadi pembunuh sesama.
Demikain tulisan singkat dan ringan serta tak memiliki manfaat yang berarti saya kahiri saja,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar