foto

foto

Sabtu, 23 Januari 2021

TABIAT MASJID ADALAH SEMAKIN TUA SEMAKIN CANTIK.


 MASJID ALJIHAD BERSOLEK


ALHAMDULILLAH SYUKUR  sudah belasan hari lamanya Masjid Aljihad dipersolek oleh para para takmir dan jama'ah  sekalipun masih terbilang sedikit dibanding lakasi yang tersedia, tetapi memang merupakan tabiat dari sebuah Masjid yang semula dibangun secara sederhana, beberapa lama kemudian mengalami berubahan baik berupa penambahan fasilitas atau gedung atau mengganti atau menperbaikinya. Yang menjadi sasaran perbaikan biasanya meliputi ruang sholat beserta kelengkapannya seperti sajadah, menambah dan memperbaiki serta melengkapi ruang wudlu dan kamar mandi. tersdianya pakaian sholat untuk wanita yang sedang dalam perjalanan, pengeras suara, Kamar mandi ruang wudlu hingga perpustakaan dan Al-Quran/ buku.  dan banyak lagi perlengkapan. Belum lagi berbagai ornamen arnamen menarik sebagai ciri masjid, sebagaimana umumnya


Masjid bisa melakukan seperti itu adalah karena dalam manjemen masjid diterapkan adalah dengan cara memberikan kesempatan kepada jama'ah untuk mampu menjelaskan segala prihal terkait masid  baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pemanfaatannya. Bahkan jama'ah masjid juga mengetahui prihal kalkulasi keuangan, walaupun segala sesuatunya berjalan secara benar. Tetapi itulah yang disebut transparan artinya walaupn jamaah tahu segala sesuatu tentang uang kass, tetapi yang berkewajian mengeluarkan uang dari kas untuk digunakan sebagaimana mestinya, adalah oleh bendahara  bersama pihak pihak sesuai dengan aturan organisasi yang ditetapkan sebelumnya. 

Begitu juga tentang Keputusan, bila ada Keputusan yang telah ditetapkan oleh sidang di bawah rapat yang dipimpin oleh Ketua, maka harus dihindari melakukan perubahan perubahan oleh sebuah sidang yang dipimpin oleh Pengurus dengan jabatan di bawahnya, kecuali atas petunjuk Ketua,  sekalipun juga atas dukungan para jama'ah, artinya sisi etika harus dipertahankan sehingga segala sesuatunya semua harus berjalan secara indah.  Berdasarkan pengalaman masjid masjid yang berhasil memberdayakan jama'ah maka masjid bersangkutan mampu memakmurkan masjid serta menghidupkan berbagai bentuk tausiyah tausiyah dan berbagai pendidikan di masjid tersebut. Sem,oga Allah memberiukan berkah bagi kita bersama.  Itulah bedanya dengan apa yang terjadi di Gereja gereja. 

Seseorang teman di jama'ah mengatakan bahwa atas sepengetahuan dia, di gereja gereja  sepanjang yang dia ketahui, tak ada pengurus Gereja sibuk meminta sumbangan, bahkan menempatkan beberapa orang di pinggir jalan guna meminta sumbangan. Dan tak pernah diketahui  di gereja ada terjadi ketegangan  diantara sesama Pengurus ketika gereja itu melaksanakan suatu kegiatan  Dia mempertanyakan mengapa Islam sering hiruk pikuk mencari dana dan lain sebagainya. 
Sungguh kita tak memiliki pengetahuan yang cukup untuk menjawab hal tersebut, maka walaupun akan mencoba menjawab tak lebih  dari  sesuatu yang memang sudah menjadi rahasia atau pengetahuan umum saja. Di Gereja seorang Pastor atau sebutan sebutan lainnya untuk menggambarkan pemimpin dalam peribadatan, memiliki kewenangan yang tunggal, segala sesuatunya hanya beliau yang memiliki hak dan kewajiban, yang lain tinggal mengikut saja. 

Bagi gereja umumnya terdapat aturan untuk membayarkan sepersepuluhan kepada gereja lewat pimpinan mereka. Wajib di bayarkan secara bulanan atau mungkin kesepakatan lainnya seorang anggota harus membayar seper sepuluh kali penghasilannya. Maka bagi gereja yang memiliki anggota yang banyak serta terdiri dari orang orang kaya, itupun gereja akan mendapatkan masukan yang luar biasa.  Dan kita juga mendengar berita bahwa Sekte sekte di gereja gereja di daerah berkembang mendapatkan bantuan dari Pusat sekte itu yang berlokasi di dunia maju dan dunia kaya. Itulah sebabnya maka gereja umumnya membangun gereja dengan dana yang  jelas dan cukup hitungannya. Bangunanpun sekali bangun langsung jadi. Hal ini tidak terjadi di Masjid,  Mungkin sesekali terdengar kabar Masjid mendapat bantuan dari lembaga tertentu sesuai kesepakatan, tetapi hal tersebut bukanlah merupakan sistem yang resmi dan ajeg, melainkan hanya insidental saja. 

Maka lalu pertanyaan kita mengapa di Francis ada rubuan Gereja  yang terpaksa dorobohkan oleh Pemerintah karena ternyata pengurus Gereja tak  mampu membiayai biaya perawatannya. Dan biaya perawatan jauh lebih besar dibandimh perobohohannya. Maka dengan sangat sedih sekali mereka menyaksikan gereja gereja mereka dirobohkan oleh Pemerintah, padahal gereja tersebut sudah berusia ratusan tahun dan sangat imdah sekali. Jauh lebih indah dari bangunan bangunan baru. Tetapi sayang jama'ah mereka yang rutin datang umumnya adalah para lansia yang datang  dengan menggunakan tongkat. Jelas jumlah persepuluhan mereka sangat kecil sekali jumlahnya. 

Marilah kita bangun Masjid kita, kita bangun fisiknya, dan yang lebih penting lagi adalah membangun jama'ahnya. Ketahuilah bahwa membangun jama'ahnya jauh lebih sulit dari membangun fisiknya, dan juga harus menjadi perhatian kita bahwa sholat adalah meruapan sesuatu yang wajib ita lakukan bila kita tinggalkan kita akan berdosa, tetapi ketahuilah bahwa melaksanakan pendidikan atau tausiyah atau semacamnya, jauh lebih dimulayakan oleh Allah Swt. Dari segi jumlah hanya sedikit Masjid yang dibangun yang sepenuhnya atas bantuan, atau biaya hanya dari satu sumber keuangan saja. Mulai dari pembangunan hingga pemeliharaan. Tetapi umumhnya masjid yang berdiri di Indonesia ini adalah Masjid yang dibangun  atas dana gotomgroyong, atau setidaknya pemeliharaannya full  dari biaya gotong rpyomh para jama'ah. Itulah sebaganya uang kas masjid biasanya sangat lancar.  Wallohu a'lam bishowab. 

2 komentar:

  1. Masyaallah pak H Fahrudin, terimakasih narasi yg bagus sebagai gambaran kedepan tuk selalu menambah ilmu dgn membangun SDM kita dgn mengadakan tauziah"sehingga bisa menambah ghiroh para jemaah,mks masukkan smg Allah brikan kemudah, Aamiin

    BalasHapus
  2. Kepada Bapak Sumanto sebagai seorang jama'ah dan anggota Grup WEA sya ucapkan terima kasih sudah membaca naskah yang kami kirimkan lewat WA.
    Dalam kesempatan ini juga saya mengucapkan terima kasih telah memberitahukan tentang adanya kesalahan kata dalam naskah yang smestiny di tulis Gereja ... tetapi tertulis masjid . Terima kasih keslahan telah kami perbaiki. Wassalamualaikum wr wb.

    BalasHapus