ULAMA DAN UMMAT ISLAH
HARUS BERUPAYA BERSATU SECARA MANDIRI
MEMBANTU BNGSA KITA DARI KESULITAN
SUARA SUARA DARI AMERIKA Eropa,Australia dan lain lain sebagai sekutu Gagasan Yahudi Amerika yang dibungkus dengan thesis hasil Pnerlitian yang banyak dihembuskan sebagai hasil hasil seminar mereka, melahirkan gagasan besar untuk memecah belah persatuan ummat Islam , hasilnya adalah rasa saling curiga dan bahkan rasa saling benci antar ummat Islam, karena konon upaya pemecahbelahan ummat Islam ini sudah hampir sempurna sehingga langkah berikutnya adalah harus ditingkatkan dengan rasa saling serang, tetapi sementara ini baru dalam tahap untuk mempolisikan dengan berbagai delik yang memungkinkan, tentunya dimaksudkan agar ada kelompok yang merasa kehilangan pemimpin, dan itu merupakan malapetaka bagi kelompok itu. Strategi utu kan merupakan sesuatu yang yang sudah lama kita ketahui, tetapi heran masih saja ada diantara kiota sendiri yang masih gemar mengutip ngutip kalimat Yahudi dan Amerika sekedar dalih untuk tak menyukai Saudara sendiri.
Memngingat Pemerintah hingga pada saat ini masih belum memiliki pasang badan untuk melindungi rakyatnya dari bahaya sedang mengancan rasa persatuan dari mayoritas rakyat itu, yaitu ummat Islam. Sebenarnya sejak dahulu rekomendasi Bsnsa penjajah di Indonesia mengatakan bahwa untuk menguasai Indonesia harus dilemahkan dahulu kelomopok Islamnya. Berikanlah kebebasan mereka beibadah dan cegahlah mereka berpilitik. Dengan kata lain, jangan sampai ummat Islam menjadi pintar, atau kalaupun pintar ia harus meninggalkan Islamnya terkait [politik. Artinya hal ini sangat terkait dengan dunia politik. Dan dahulu di masa Orde Baru usaha memisahkan politik dengtan Islam itu nyaris sempurna. Sekarang kita anggap saja seolah urusan politik itu adalah urusan lain.
Semestinya ada sebagai pimpinan dan tokoh Islam serta ulama yang tidak tercemar urusan politik gencar melaksanakan komunikasi untuk mempererat tali silaturrahmi antar ummat Islam. ketika terjadi Pilpres dan Pilkada serta Pemilihan Legislatip banyak sekali para politisi yang mengunjungi para ulama, terutama para ulama yang banyak memimpin jama'ah. Kunjungan kunjungan semacam itu ternyata lama kelamaan mengakibatkan terjadinya jarak antara ulama dengan ummat binaannya. Mengingat hal ini sudah terlalui lama berlangsung sehingga akibat Dan tidaklah memerlukan analisis yang mendalam untuyk memahami bahwa ummat sedang didu domba oleh pihak pihak yang tak menhendaki Islam memiliki peran yang signifikan dalam membangun Bangsa ini. Ketahuilah dahulu kita tak akan mencapai Kemerdekaan tampa partisipasi Ummat Islam di bawah kepemimpinan para Ulama, dahulu Akan sulit mengalahkan Pemberontakan PKI tampa partisipasi Ummat Islam di bawah Kepemimpinan Ualama Islam. Dan sekarangpuan Pemerintah tak akan mampu berbuat banyak untuk mensejahterakan rakyatnya tampa ada partisipasi aktif para pemimpin rakyat kita dan juga dari partisipasi rakyat kecil itu sendiri
Dan nampaknya berbagai kerusakan yang kita alam terkait dengan upaya memacahbelah ummat Islam ini tak akan reda dan apataj lagi akan sembuh jika bukan ummat Islam sendiri yang mengusahakannya. Kesadaran bahwa ummat Isklam sedang dipecahbelah itu secepat nubfkin disadari secara mendalam. Kita harus menyadarkan kepada para pihak, bahwa seandaionya kita utuh saja belum tentu mampu menghjadapi upaya upaya pemecah belah ummat itu, apatah lagi untuk dihadapi sendiri. Akan terlau mudah bagi mereka untuk menguasai islam sepenuhnya.
Tersingkirnya Islam dari Filipina, dan tersingkirnya Islam diberbagai daerah wilayah lainnya yang semula justeru menjadi Pusat Perkembangan Islam dan Ilmu Pengetahuan seperti di beberapa tempat di Eropa bisa menjadi bersih dari Islam dengan dua pilihan keluar dari negeri itu atau berpindah keyakinan. Catatlah itu sebagai sejarah dan tak boleh terulang lagi karena tak sesuai dengan budaya modern sekarang ini dan tak sesuai aturan yang berlaku. Nampaknya kita memang harus ikut memperbaiki tata pergaulan secara lebih luas lagi. Sehingga masyarakat Bangsa dunia dan termasuk di Indonesia. Dengan demikian konsep kebencian kepada Islam yang dikampanyekan oleh Yahudy Amerika tidak berlaku di Indonesia. Dan Islampun harus kita selamatkan dari rasa saling benci kepada sesama Muslim, berapapun besarnya iming iming yang mereka janjikan.
Bila seandainya Pemerintahpun berusaha sevara aktif untuk menolak konsep yang ditiupkan dari Yahudi Amerika itu serta membantu menghilangkan rasa saling benci saling saling tak suka atau ataupun dengan istilah lainnya yang maksudnya tak lain dan tak bukan hanya ingin melemahkan rasa persatuan di Indonesia ini. Maka besar kemungkinan kita akan mampu merumuskan bagaimana cara menambahkan kekayaan yang didapat dari Wakaf Ummat Islam dan bagaimana memberdayakannya tampa merugikan ummat sedikitpun. Apalagi sejak beberapoa tahun ini Kantor Kepala Urusan Agama (KUA) yang berada di bawah Kementerian Agama, yang tersebar di seluruh Kecamatan se Indonesia sudah sejak lima tahunan lebih yang lalu memang telah difungsikan mencatat dan mengidentifikasi keberadaan Wakaf wakaf yang telah dikumpulkan oleh ummat Islam itu. Semoga Allah selalu melindungi kita semua, dan kitapun selalu berusaha memelihara keimanan kita dan keimanan ummat.
Wallohua'lam bishowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar