foto

foto

Jumat, 22 Januari 2021

JADILAH ILMUAN KARENA ALLAH AKAN MELETAKKAN ILMUAN BEBERAPA DERAJAT LEBI...


    

THEMA PILIHAN KHATIB  Masjid aljihad Jum'at tedi siang sangatlah menarik bagi siapapun karena akan memberikan pel;uang kemulyaan bukan hanya bagi ilmuan saja tetapi bagi masyarakat awampun merupakan peluang yang sangat luas seluas luasnya, walaupn yang dieksploirir adalah ilmuan, artinya mereka yang memiliki ilmu dan mereka yang meaplikasikan ilmunya bagi kesejahteraan masyarakat luas. Tetapi itu semua dilaksanakan dengan satu tahapan untuk mencapainya yaitu belajar sebagai proses. Belajar adalah sesuatu yang harus dilakukan karena Allah. Sehingga ilmu yang didapat nanti adalah justeru mendekatkan diri kepada Allah. 

Harus kita ketahui bahwa ilmu ilmu yang sifatnya eksak selalu saja sejalan dengan al-Quran dan haddits, banyak sekali ilmuan yang merasa kikik atas segala temuannya yang terlanjur sempat dipuja masyarakat dunis, tetrapi ternyasta  jauh sebelum dia menemukan itu yaitu berabbad abbad sebelumnya al Quran telah membahasnya. Dan berbagai cara mereka mengingkarinya selalu saja gagal. Berbeda dengan ilmu sosial, dalam ilmu sosial yang justeru terkait  lebih erat dengan mekanisme prijehidupan manusia sepertinya banyak sekali keberhasil para iolmuan memutar balikkan fakta atau setidaknya mereka seolah berhasil mengingkari tuntunan akidah dan kaidah Islam  Tetapi kita mencatat dalam perjalanan sejarah bahwa  mereka hancur berantakan. 

Maka dengan demikian maka sebenarnya apapun ilmu yang kita dalami itu harus diintegrasikan  antara Imtak dengan Iptek. Dahulu ketika Habibi dipercayai untuk menduduki jabatan sebagai Presiden beliau justeru menggagas pengintegrasian antara Imtak dan Iptek itu. Dari kelompok Muslim telah disusun Tim bagaimana caranya mengitegrasikan seluruh mata pelajaran mulai dari matematika/ fisika hingga pelajaran Kesenian termasuk seni suara dan pelajaran menggambar, yang dikaitkan dengan al-Quran dan haddits. Alhamdulillah hasilnya luar biasa masing masing mata pelaran telah mengkaitkan materi pembelajaran dengan tuntunan al-Quran dan haddits. 

Yang ditugaskan mencari hubungan antara materi pembelajaran dengan alquran dan hadits itu adalah para guru yang di utus, secara bergelombang. Pertemuan demi pertemuan yang dilakukan dari mata pelajaran yang sama itu ternyata berhasil memperkaya btemuan temuan itu. Lalu diajarkan bagaimana teknis dan cara mengintergrasikannya itu.  Pada saat itu dari kelompok non Muslim meminta agar biaya itegrasi Imtak dan Iptek mereka kelola sendiri karena katanya masing masing mereka memiliki cara tersendiri dan mereka memiliki ketode berbeda dengan Islam. 

Sayang seribu sayang dengan jatuhnya Habibi dari Kursi keperesidenan itu ternyata dengan tidak banyak publikasi ternyata UU Sistem Pendidikan Nasional dan bahkan kurikulum dan silabi mata pelajaran secara lambat tapi pasti dikocok ulang sehingga strategi untuk mengintegrasikan antara iman dan takwa tadi sama sekali tyak dapat digerakkan,  Dalam waktu bersamaan muncul muncul pelatihan tentang Pengarusutamaan Gender yang semula terkesan seolah memihak kepada mereka yang singkir akibat kekeliruan  dalam bersaikap, wanita dikatakan sebagai pihak yang menjadi korban yang sangat memedihkan hati. 

Banyak pejabat yang berganti, banyak mereka yang pensiun, banyak bermunculan wajah baru dalam dunia pendidikan dalam waktu bersamaan dana bantuan asing di dunia pendidikan semnakin menggunbung. Semula pengarus utamaan gender semula bersimpat kepada nasib merana yang alami wanita, entah bagaimana prosesnya ternyata melahirkan suatu analisa dan rangkuman pemikiran bahwa adalah hak bari seorang wanita untuk memilih pasangan wanita dan juga hak seorang pria untuk hidup berpasangan dengan pria. Tahu tahu mereka telah membentuk grup grup, dan bahkan grup grup itu kabarnya banyak diminati oleh masyarakat kampus. Tetap;i sayang sekali ternyata tidak semudah itu untuk melacak segala sesuatunya. karena memang hal itu merupakan sesuatu yang tak diganggu gugat oleh masyarakat negara negara vmaju.  Dan itu semua dibangun secara dialogis terutama dengan pendekatan berbagai dukungan ilmu ilmu sosial, Dari langkah langkah mereka di Indonesia baru kita paham  bahwa peran pihak asing dalam kejatuhan Presiden Soeharto, tertolaknya Presiden Habibie, serta tersingkirnya Gus Dur dari Kursi Kepresidenan sesungguhnya tidak lepas dari peran peran asing, yang dibelakangnya adalah bagaimana cara melemahkan politik Ummat Islam di Indonesia.   

Tugas para ilmuan Islam sekarang adalah bagaimana caranya membangun kembali Integrasi Iman Dengan Tenologi seperti yang perhah dibangun oleh Habibie, walaupun UU Sistem Pendidikan Nasional telah jaub berubah, Kurikulum dan Sylabinya telah jauh berubah, konten konten penting untuk membangun jiwa Pancasila telah semakin rapuh. Maka tetap saja tugas Ilmuan kita adalah menintegrasikan disiplin ilmu apapun yang mereka dalami dan apapun profesi yang mereka dalami  Manakala oara ilmuan mampu mengitegrasikan keilmuannya dengan keimanan dan ketaqwaan maka insya Allah kiatapin akan memiliki kesempatan untuk meningkatkan keilmuan kita dan sekaligus keimanan dan ketakwaan yang memang setiap saat harus selaluy ditingkatkan.

Maka tugas kita sebagai  jama'ah agar tidak bosan bosannya menambah nambahkan pengetahuan kita dengan cara menghadiri dan mendengarkan  dakwah dakwah, seperti apa yang diajarkan dalam Islam hendaklah kita menjadi orang yang menyebarlan iulmu, atau penuntut ilmu. Kita harus terlibat dalam penyelenggaraan dakwah di masjhid kita, jadilah penceramahnya, atau yang menyelenggarakan ceramah atau yang mendengarkan ceramah. Pahala dan kemulyaan akan diberikan Allah  sejak melangkahkan kaki untuk mendengarkan ceramah  sampai ketika kita kembali ke rumah.  Semoga masjid kita ini semakin semarak penyelenggaraan tausiyahnya. Aamiin.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar