VIRUS CORONA emang ada ? Boleh jadi ada, berapa koban virus ini ? tak akan ada jawaban pasti, karena ada yang sangat membutuhkan data ini, dan akan mengambil keuntungan dari data tersebut, yang semakin tinggi angka korban maka akan semakin banyak keunungan yang bisa kita raih. Itulah sebabnya berbicara masalah Corona sepergi orang dungu karena apapun yang dibicarakan akan dipaksa untuk diralat oleh mereka yang berkepentingan, dan mereka akan mencarikan orang orang atau pihak pihak yang bersedia atau bisa dipengaruhi untuk bicara. Dalam kondisi seperti ini maka kita semua akan dipusingkan oleh berbagai berita hoax, yang mjncul secara berutal. Kita menjadi curiga berapa besar keuntungan yang sedang diperjudikan, apalagi perjudian itu nanti sebenarnya justru pasca gunjang ganjning ini sebagai masa panennya.
Yah ... apa sih yang tidak diuangkan oleh para pebisnis dunia. Indonesia ini bersama sejumlah negara negara lain yang kurang memeiliki keterampilan meracik obat tentu nantinya akan dijadikan sasaran dan builan bulanan. Para dokterr akan dirayu dengan berbagai hadiyah untuk memberikan obat obat produk mereka untuk dipssarkan lewat dokter dokter praktek swasta umpamanya.
Pada saat ini masyarakat dijadikan pihak yang merasa takut setakut takutnya kepada virus corona ini yang pada ujung ujungnya masyarakat dijadikan pihak yang merasa memiliki ketergantungan kepada obat obat tertentu. Itulah sebabnya mereka membutuhkan statistik yang tinggi klematian akibat corona, sehingga corona menjadi sesuatu yang paling menakutkan. Sama seperti dahulu masyarakat diyakinkan dengan obat obatan tertentu masa kecil pada sesungguhnya itu adalah antisipasi bagi masyarakat dewasa, itupun sangat khusus sifatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar