foto

foto

Senin, 08 Juni 2020

NEW NORMAL KITA AKAN LAHIR PREMATUR.

Fachruddin, Jama'ah Musholla Al Jihad.
BUKAN BERARTI DENGAN dilaksanakannya New Normal itu maka berarti selesai sudah urusan virus Corona ini, apalagi konsep new Normal masih kontroversi atau karena setidaknya dari tiga puncak puncak penanganan kasus ini belum satupun yang dinilai tercapai dan tuntas selesai sesuai kaidah WHO.  Selain kontroversi dalam penanganan virus corona itu harus melibatkan pihak pihak dalam masyarakat yang membutuhkan pendekatan persuasif,  agar segala sesuatunya lebih mudah dipahami oleh masyarakat banyak, yang selain antisipasi, mereka juga butuh makan.
-
-
AKAN sangat sulit bagi kita untuk telibat dalam perdebatan terkait korona apatah lagi akan memenangkan perdebatan itu.Jangankan kita akan ikut berdebat, WHO yang merupakan lembaga dunia ternyata konon mengalami kesulitan untuk netral dari pihak pebisnis, artinya jangankan sebuah negara berkembang, lembaga duniapun semisal WHO kesulitan dalam menghadapi kepentingan pihak pebisnis.

Para pebisnis dengan iming iming uang akan mampu mempengaruhi banyak negara besar dalam menetapkan kebijakan terkait virus corona, sehingga bisa saja negara negara yang terpengaruh itu menetapkan keputusan yang terasa janggal. namun rakyatnya tak memiliki kemampuan untuk membantah atau menkritisi, apalagi kritis terkait hal ini bisa dijadikan delik. Oleh karena itu maka yang paling penting disebuah komunitas seperti kita ini sebagai komunitas jama'ah masjid maka yang paling penting adalah bagaimana kita melakukan sesuatu secara mandiri sehiongga masjid tidak selalu menjadi tuduhan sebagai kloster baru dalam menyebarkan virus corona.

New Normal yang akan dilaksanakan oleh Indonesia yang dinilai oleh sementara pihak sebagai sesuatu yang prematur, adalah sebaiknya kita antisipasi secara mandiri, agar di satu pihak kita tetap bisa melaksanakan ibadah sholat lima waktu dan sholat Jum'at. Selain itu kita tidak tertular dan juga tidak menularkan. Tidaklah perlu kita membanding bandingkan antara sholat jum'at yang hanya berlangsung tiga puluh menit dengan konser yang dilaksanakan dengan berkerumun dalam waktu berjam jam. Hal itu hanya akan membuat kecewa dan luka di hati.

Yang paling penting takmir masjid menanamkan pengertian kepada jama'ah untuk menghindari kerumujnan, kontak pisik secara langsung termasuk bersalaman, oleh karenanya perlu jaga jarak dan pakai masker termasuk dalam melaksanakan sholat berjama'ah. Imam tek perlu membaca ayat ayat yang terlalu panjang, Khutbahpoun tak terlalu memaksakan diri menyampaikan hal hal yang terlampau pelik, yang penting telah menyampaikan perintah, menyampaikan larangan serta menyampaikan ancaman, tentunya selain beberapa persaratan dan petunjuk lainnya sehingga khutbah syah dan juga menyempurnakan sholat berjama'ah.

Doa bersama akan tercatat sebagai berjama'ah sedang berjam'ah itu akan memudahkan turunnya barokah. Tetapi ikita sebanarnya bisa kita lakukan sholat sunnat dan zikirt lebih panjang di rumah. Sehingga apa yang kita lakukan  bisa juga menambah kekhusyukan kita dalam beribadah, dan sekalipun singkat kebersamaan kita atau berjama'ah kitya dimasjdi tentu saja akan memiliki peluang besar dalam mendapatkan berkah.  Oleh karena itu maka seyogyanya, Ta.mir Masjid memiliki program yang jelas dan praktis.  Wallohua\lam bishowab. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar