JIKA TAK ADA ARAL MELINTANG Pesntren Argro Syari'ah milih Habib Rizik yang terletak di Megamendung Bogor sepertinya dalam beberapa hari ini akan rata dngan tanah. Pihak Pengelola tanah Perkebunan memang sudah mengirim somasi agar pesantren menmgosongkan tanah dalam waktu 7 hari, bila tidak maka mungkin lokasi akan diratakan menggunakan pesin, itu piliuhan terburuk. Habib Riziq sebagai pemegang HGU sepertinya tak berdaya, dan ini sepertinya sebagai buntut dari sikap Habib Riziq Syihab yang memilih bertentangan sikap politik dalamh menghadapi ketidak adilan, dan berbagai kemaksiatan. Bahkan Presiden Jokowi yang hampir tuntas melaksanakan Revolusi Mental itu justeru ditantang Habib untuk melaksanakan Revolusi Akhlak.
Sebenarnya sudah ada tokoh masyarakat yang berkirim surat kepada Pemerintah lewat Menkopolhukam, agar mengurungkan niat penggusuran lokasi Pesantren, mengingat lokasi itu memang sudag puluhan tahun tak digarap oleh Pihak PTP. Dan kalaupun Pemerintah dalam keadaan mendesak membutuhkan lokasi itu, toh masih banyak lokasi dalam status tanah yang serupa dan memang tidak tergarap, mengapa bukan lahan kosong itiu saja yang dipilih. Sayang Menkopolhukam mengaku tak tahu menahu, beliau membutuhkan waktu untuk memahami persalam yang sebenarnya. Dan alangkah disayangkannya bila beliau baru paham setelah segalka sesuatunya selesai. Pesantren di ratakan dengan tanah.
Ya, mungkin esok atau lusa kita akan menyaksikan deru mesin akan berbarengan dengan jeritan tangis para santri, menandaklan riwayat pesantraen selesai sudah. Lalu ketika itu nanti benar benar terjadi maka siapakan sebenarnya yang benar benar mengambil manfaat. Bagi seorang Muslim maka keberlangsungan aktivitas ibadag dan, pendidikan dan dakwah adalah di atas segala dalanya. Kalau memang Habib Riziq adalah seorang yang benar benar sebagai pengghianat Bangsa atauipun Agama maka silakan dia dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku. Tetapi lembaga pendidikan hendaklah merupakan prioritas dan sangat diutamakan.
Bagi seorang Muslim apapun yang kita lakukan maka pasti akan kita pertanggungjawabkan. Maka lakukanlah seuatu itu sesuai dengan ajaran dan petunjuk Allah SWT. Kalau memang terjadi suatu kemungkaran maka cegahlah dengan kedua tanganmu. Bila engkau engkau tak sanggup maka cegahlah dengan mulutmu, bila engkau tak sanggup maka cegahlah dengan hatimu. Dan itui adalah serendah rendahnya iman. dalam posisi serendah itu artinya kita hanya bisa berdoa, jangan sampai berdoapun tidak. Dan jangan sekali kali kita mengambil posisi berhadapan dengan Tuhan, apapun jabatan kita. Karena jabatan itu hanya sementara.
Begitu miris jika yg d bubarkan hanya pondok itu saja,apa lg itu tempat umat menimba ilmu,ingat doa orang terzolimi sangat mustajab Allah maha harus tak sadar orang zolim kapan saja masti akan binasa,smg Allah brikan petujuk
BalasHapus