KETIGANYA MARAH KETIKA ALLAH DIAKATAKAN PUNYA ANAK
MAHA PENYAYANG ALLAH mengalahkan segala keangkaramurkaan. Ketika Rasulullah dihina sehina hinanya di Kota Thaif, maka datang Malaikat menemui Rasulullah ketika beliau duduk disisi Ka'bah. Sungguh ... masyarakat sangat durhaka, bagimana jika lau kuminta untuk menenggelamkan mereka. Rasulullah menjawab .... Tidak Wahai Malaikat. Tarok kata mereka tyak mau beriman, aku berharap anak mereka yang beriman, taroh kata anak mereka tidak, aku masih berharap cucu mereka yang beriman, dan kalaupoun juga tidak naka aku nasih berharap kepada cicit mereka dan seterusnya, akan beriman kepada Allah SWT.Sebenarnya ada yang lebih dahsyat dalam Surat Maryam 88-92, dikatakan 88.Dan mereka berkata Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. 89.Sesungguhnya kamu telah mendatangkan perkara yang sangat mungkar. 90. Hamor hampir langit pecah karena ucapan itu, dan gunung gunungpun runtuh 91. Karena mereka mendakwa Allah punya anak 92. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (memiliki) anak. Tetapi kenarahan langit, gunung dan alam itu tak direstu dari Allah.
Allah Maha tahu, mengapa keinginan langit gunung dan alam menelan dan menghabiskan mereka yang mengatakan bahwa Allah memiliki anak. Mungkin memang nanti ada diantara mereka anak keturunanna dan bahkan pimpinan mereka yang akan sadar, lalu menjadi muallaf, lalu mereka berusaha mengajak teman temannya, keluarga, murid muridnya. Itulah sebabnya mereka diberikan hak hidup. Hanya Allah yang tahu rahim siapa nanti yang melahirkan anak manusia yang beriman kepada Allah, tidak meyakini bahwa Allah mengambil dan punya anak.
Mrilah kita menjaga agar kita, anak keturunan kita, keluarga kita, tetangga kita, sanak famili kita, sahabat kita, handai taulan kita semua kita peringatkan bahwa sesungguhnya gunung dan bumi pernah marah semarah marahnya, menyaksikan ada manusia yang meyakini Allah meminta dan memiliki anak. Karena itu adalah merupakan pelecehan kepada Allah. Maka jangan biarkan diri kita ikut ikutan meyakini atau mengatakan bahwa Allah yang maha bijaksana meminta (memiliki) anak. Maka sejak saat itu jangankan Allah langit, gunung dan bumi akan jengkel dan memendam kemarahan kepada kita.
Jelaskan saja bahwa kepada sahabat sahabat bahwa Al-Quran melarang kita mengucapkan atau meyakini Bahwa Allah SWT itu memiliki anak. Insya Allah mereka akan mengerti, tidak marah dan tidak memutuskan hubungan persahabatan. Katakan bahwa karena merupakan keyakinan dan ajaran yang diyakini, maka kita tak akan melanggar ajaran itu. Jangan pernah mengucapkan Selamat Natal walaupun itu hanya ucapan dan sampai ke hati. Tetapi manakala kita melakukan itu dan semua orang mengetahui , mereka tak tahu bagaimana sebenarnya hati kita, dan besar kemungkinan apa yang kita laklukan akan dituruti mereka. Dan ingatlah bila ada seseorang yang meniru kita maka kitapun akan ikut menanggung dosanya, lalu bagaimana jika Ia diikuti oleh yang lain, anak keturunan mereka, dan seterusnya. Betapa besar beban yang harus kita tyanggung, ketahuilah bahwa langit, gunung dan bumi mengenali dan siapa yang telah mengikuti kita. Astaghfirullahul adziem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar