Dalam sejarah sepertinya sangat dibedakan peran Ulama itu dengan umaro (Pemerintah/ Penguasa), ulama dan umaro seyogyanya adalah dua pihak saling mengisi, tetapi kenyataan sementara ini justeru sedang dalam keadaan sulit mempertemukan keduanya, dalam artian manakala ulama akan melaksanakan tugasnya secara baik, maka Iya akan berhadapam dengan umaro. Karena seolah masing masing harus berada pada posisinya yang sering tak sejalan. Sebagai Penguasa tentu banyak pihak yang ingin memanfaatnya, banyak pihak yang ingin berlindung dibalik kekuasaan itu. Tetapi sekarang ada kelompok yang memliki kekayaan di atas kekayaan yang mampu mengimbangi anggaran Pemerintah. Kelompok ini justeru terkesan berhasil menguasai Pemeriuntah.
Ketika apa yang dilakukan oleh ulama itu bertentangan dengan kepentingan mereka yang memiliki kekayaan maka nampaknya keberpihakan para Pamangku Jabatan memiliki kecenderungan untuk memihak kepada mereka yang memiliki kekayaan iutu, Sebenarnya hal itu bisa diantisipasi dengan sejumlah aturan yang mengikat sehingga apa yang dilakukan oleh Pemerintah bisa terkontrol. Ternyata tidak, rupanya para pemilik modal yang besar ini memiliki jaringan yang mendunia. Mereka telah lebih dahulu memiliki dan menyimpan model model Aturan yang dimimilik dan berlaku diberbagai negara negara berkembang.
Mereka yang mensuplay berbagai contoh aturan yang akan menguntungkan mereka baik yang berhasil diterima olej sejumlah negara atau juga konsep yang belum diterima. Karena keterbatasan dana yang dimiliki oleh lembaga apapun, maka tak ada satu lembagapun bisa bergerak secepat kelompok pemilik dana yang kuat ini. Karena dana mereka besar maka akan sulit mengelahkan atau menghalangi keinginan mereka. Keinginan mereka hanya satu, yaitu bermbahnya nilai kekayaan yang mereka miliki. Mereka ini disebut Aligarki.
Di dalam sejarah sudah sering berdiri Pemerintahan yang kuat kukuh dan memiliki kekayaan yang laur biasa. Sebenarnya masyarakat tak begitu peduli, kekayaan dan kesejahteraan yang melimpah, asalkan ada kemudahan mereka yang miskin untuk memenuhi kebutuhan mereka. Tetapi satu hal yang haruis diperhatikan, manakala pihak penguasa sepertinya akan mempersulit kehidupan keagamaan, serta mempersulit pelaksanaan ibadah dan dakwah. Serta menutup saluran ummat untuk dapat menyalurkan aspirasi politiknya terkeait agama, maka maka dipastikan akan ada benturan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar