foto

foto

Selasa, 08 Desember 2020

KONFLIK ANTARA PEMERINTAH DENGAN RAKYAT DEMI OLIGARKI.

 



HABIB RIZIQ terbilang da'i yang  langka karena mengambil spesialisasi nahi mungkar, sementara dai yang lain tak memiliki kesanggupan mengemban cara itu, mereka lebih memilih ber amar mak'ruf. Walaupun sejatinya amar ma'rtuf dan nahu mukar itu adalah satu kesatuan Amar ma'ruf nahi munkar artinya adalah mengajak kepada kebenaran dan mencegah kejahatan/ kerusakan. Memang amar ma'ruf lebih aman dibanding nahi munkar. Oleh karena itu seyogyanya acungan jempol diberikan kepada Habib Riziq karena beliau menempuh jalan yang lebih berat dan beresiko tinggi. 
Pemerintah dan rezim yang sekarang ini ada dibawah bayang bayang oligarki pebisnis. Semnetara ini dunia bisnis lebih dikuasai oleh kelompok yang melakukan praktek yang bertentangan atau tidak sejalan dengan ajaran agama khususnya Islam. Apa yang dilakukan oleh Habib Riziq antara lain beramar ma'ruf dan nahi mungkar dalam dunia bisnis. Beliau memperotes judi, minuman keras, riba dean bahkan prostitusi. Oleh karenanya tentu saja duniaq bisnis meliputi hal hal tersebut diatas dapat dipastikam akan berusasa menghambat apapun sepak terjang Habib Riziq itu. 

Semakin Pemerintah berada di bawah tekanan kepentingan bisnis itu, maka dipastikan Pemerentah akan terseret berkomflik dengan Habib Riziq. Semakin berada dalam kepentingan bisnis, maka konflik Pemerintah dan Habib Riziq beserta FPI nya akan semakin meluar, menjadi konflik Pemerintah dengan Rakyat. Konflik Pemerintah dengan rakyat adalah merupakan sesuatu yang terbilang tabu, karena seharusnya Pemerintah itu bekerja untuk rakyat. Namun kenyataannya tak semua rakyat mendukung dakwah nahi munkar itu.

Artinya ternyata dunia bisnis itu tidak tinggal diam selain berusaha mempengaruhi Pemerintah mereka juga berusaha mempengaruhi rakyat untuk mendukung kepentingan bisnid, walaupn narasi yang digunakan tentu saja untuk kepentingan rakyat Bahkan Bangsa dan Negara. Lebih dari itu ternyata sekarang TNI dan Polri ternyata sudah tak lagi mampu untuk netral. Mereka terseret ke dunia politik. Situasi ini seperti ini sangt tidak menguntungkan. Karena akan sulit bagi Bangsa ini menghindari perpecahan. Dan dalam perpecahan itu oligarki akan lebih bergembira karena akan mengalami kekuatan yang lebih besar. 

Mengembangnya kekuatan Oligarki itu tidaklah akan membahagiakan Bangsa Indonesia, apalagi ketika oligarki bersatu maka persatuan itu akan mendunia, banyak pemilik modal yang akan berdatangan, tetapi ketika mereka bersatu, maka pad hakekatnya mereka itu sedang berperang antara satu dengan yang lain. Pemerintah yang berwibawa adalah Pemerintah yang memiliki kemampuan mengatur oligarki demi kepentingan rakyat. Tetapi Pemerintah yang ada di bawah bayang bayang oligarki  justeru akan menjadi alat untuk menekan rakyatnya.
 
Secara jujur, Pemerintah sekarang telah secara terang terangan sedang menekan kelompok Islam dan pihak krtitis lainnya. Setidaknya ada duia era yang pernah menerapkan Kepemimpinan anti Islam, yaitu Orde Lama  di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno, dan Ortde Baru di bawah Kepemimpinan Presiden Soeharto, Soekarno tidak sempat memperbaiki hubungannya baiknya dengan kelompok Islam, sedangkan Presiden Soeharto sebelum kejatuhannya telah memanfaatkan upaya perbaikan hubungannya dengan Islam. Sewtidaknya dengan cara upaya beliau melindungi Habibie dan mengijinkan berdirinya ICMI, Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia dan Habibie sebagai Ketuanya, ditengah tengah gempuran sejunlah kelompok yang berusaha menyudutkan Habibie dan upaya mengambat berdirinya ICMI.
 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar