foto

foto

Minggu, 31 Januari 2021

MENGAPA HARUS MENGUTIP SESUATU YANG KONTROVERSI

WALAUPUN KEMENAG ITU MENTERI UNTUK SEMUA AGAMA  TETAPI TIDAKLAH WAJIB MENYUDUTKAN AGAMA ISLAM.


TIDAKLAH TERLALU MENDESAK untuk mengatakan  Kemenag itu untuk semua Agama, apatah lagi Islam tak pernah mengklaim bahwa Menteri Agama itu adalah Menteri untuk Agama Islam saja, apalagi sekedar untuk membuktikan bahwa kondsekuensi sebagai Menteri Agama untuk semua lalu mengutip sesuatu yang kurang sejalan dengan ajaran Islam. Lalu dikatakan justeru ajaran yang dikutip itulah yang lebih diterima oleh secara universal. Itu kira kira kritik para ulama yang ditujukan kepada Kemenag, setelah secara tak sengaja (mungkin) Kemenag menyudutkan ajaran agama Islam. Dalam ajaran Islam Allah itu maha Pengasih dan tak membutuhkan "Rasa Kasih Sayang" dari manusia sebagai makhluknya. Allah itu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, tak pilih kasih dan pandang sayang. Kalaupun ada Agama lain yang mengajar agar memberikan  rasa kasih sayangnya kepada Tuhan, sepertyi memberikan rasa kasih saynagnya kepada sesama manusia. Itu kita hargai saja keyakinan dan ajaran mereka. Sebagai seorang Muslim juga kita harus tegas mengajarkan sikap sikap kita kepada Allah. Dan harus ditanamkan bahwa Allah berbeda dengan yang baharu dan apalagi Ciptaan Allah sendiri. 

Saya berharap masalah ini jangan diperpanjang, Sistem Teologi Kristen atau Nasrani memang berbeda  oleh karenanya maka hendaknya tak ada pihak pihak yang seperti memaksakan bahwa kedianya adalah sama. Toh penganut Kristen/Katholikpun tahu bahwa sistem theologi yang mereka anut berbeda dengan Islam. Dan mereka tak kecewa dengan perbedaan itu. Kita berharap agar Menteri agama meminta maaf khususnya kepada Ummat Islam dan mengakui bahwa Ilmu dan Pengetahuannya memang masih harus diperbaiki di sana sini. Dan masih sangat membutuhkan belajar lebih banyak tentang Islam. Insya Allah hal ini akan segera reda. Tetapi bila Menteri Agama tiba tiba membela diri atas kjekeliruan itu, maka saya perkirakan Pra Kiyai  akan sangat kecewa dengan sikap itu, dan akan menambah keruh susana, apatah lagi memang ummat Islam seperti ada pihak yang ingin memacahbelahnya, terutama dari sikap politik. 

Sebagai rakyet kecil kita senang senang saja akan terjadi diskusi tetapi bukan perdebatan. Yaitu diskusi yang dalam lingku serta  wadah yang resmi dan ilmiah. Tetapi tentu saja menghindari perdebatan. Islam melarang kita berdebat, karena perdebatan itu sifatnya mencara menang semata. Dan bahkan seseorang yang terjebak dalam perdebatan, maka sudahi saja perdebatan itu,  jika ada yang mengakhiri perdebatan sementara dia memang ada dalam posisi yang benar, maka dia akan dibuitkan rumah di syurga ditempat yang indah (eli). Sedang dia berinisiatif mengakhiri perdebatan, ternyata memang Ia dalam posisi yang keliru, Dia akan ditempatkan rumah di Syurga tetapi ditempat yang kurang indah.  


Sabtu, 30 Januari 2021

KITA AKAN MENYWSAL JIKA TAK SHOLAT DI MASJID



BOLEH TAK SHOLAT DI MASJID JIKA ADA 
ALASAN YANG SYAH


TULISAN INI DISEBARKAN karena berdasarkam hitungan kasar banyak sekali anggota jamah yang tak hadir ketika dikumandangkan adzan pertanda masuknta waktu sholat dia tak hadir sampai sholat selesai dan bahkan himgga waktu habis untuksholat itu ternyata masih juga belum muncul ke Masjid. Mungkin dia tak ada di rumah, sehingga dia sholat di masjid lain ... OK. Tetapi jika di ternyata  dia sholat di rumah dengan alasan  umpamanya sakit atau alasan lainnya yang syah. mnungkin itu bisa diterima. Tetapi Dia tak sholat di rumah hanya karena malas, atau alasan lainnya yang tak ada tuntunannya yang valid dan apatah lagi memang tak sholat tampa alasan.  Dan ketahuilah banyak banyak orang mrmilih sholat di rumah karena masalah corona, maka kajilah segal sesuatunya secermat mungkin agar tak menjadi penyesalan di kemudian hari.  

Jumat, 29 Januari 2021

JANGAN BIARKAN UMMAT ISLAM TERCABIK CABIK KARENA KITA AKAN TERPURUK DILEMBAH KEMISKINAN DAN KEHINAAN .

 
ULAMA DAN UMMAT ISLAH 
HARUS BERUPAYA BERSATU SECARA MANDIRI 
MEMBANTU BNGSA KITA DARI KESULITAN



SUARA SUARA DARI AMERIKA Eropa,Australia dan lain lain sebagai  sekutu Gagasan Yahudi Amerika yang dibungkus dengan thesis hasil Pnerlitian yang banyak dihembuskan sebagai hasil hasil seminar mereka, melahirkan gagasan besar untuk memecah belah persatuan ummat Islam , hasilnya adalah rasa saling curiga dan bahkan rasa saling benci antar ummat Islam, karena konon upaya pemecahbelahan ummat Islam ini sudah hampir sempurna sehingga langkah berikutnya adalah harus ditingkatkan dengan rasa saling serang, tetapi sementara ini baru dalam tahap untuk mempolisikan dengan berbagai delik yang memungkinkan, tentunya dimaksudkan agar ada kelompok yang merasa kehilangan pemimpin, dan itu merupakan malapetaka bagi kelompok itu. Strategi utu kan merupakan sesuatu yang yang sudah lama kita ketahui, tetapi heran masih saja ada diantara kiota sendiri yang masih gemar mengutip ngutip kalimat Yahudi dan  Amerika sekedar dalih untuk tak menyukai Saudara sendiri. 

Memngingat Pemerintah hingga pada saat ini masih belum memiliki pasang badan untuk melindungi rakyatnya dari bahaya sedang mengancan rasa persatuan dari mayoritas rakyat itu, yaitu ummat Islam. Sebenarnya sejak dahulu rekomendasi Bsnsa penjajah di Indonesia mengatakan bahwa untuk menguasai Indonesia harus dilemahkan dahulu kelomopok Islamnya. Berikanlah kebebasan mereka beibadah dan cegahlah mereka berpilitik. Dengan kata lain, jangan sampai ummat Islam menjadi pintar, atau  kalaupun pintar ia harus meninggalkan Islamnya terkait [politik. Artinya hal ini sangat terkait dengan dunia politik. Dan dahulu di masa Orde Baru usaha memisahkan politik dengtan Islam itu nyaris sempurna. Sekarang kita anggap saja seolah urusan politik itu adalah urusan lain. 

Semestinya ada sebagai pimpinan dan tokoh Islam serta ulama yang tidak tercemar urusan politik gencar melaksanakan komunikasi untuk mempererat tali silaturrahmi antar ummat Islam. ketika terjadi Pilpres  dan Pilkada serta Pemilihan Legislatip banyak sekali para politisi yang mengunjungi para ulama, terutama para ulama yang banyak memimpin jama'ah. Kunjungan kunjungan semacam itu ternyata lama kelamaan mengakibatkan terjadinya jarak antara ulama dengan ummat binaannya.  Mengingat hal ini sudah terlalui lama berlangsung sehingga akibat Dan tidaklah memerlukan analisis yang mendalam untuyk memahami bahwa ummat sedang didu domba oleh pihak pihak yang tak menhendaki Islam memiliki peran yang signifikan dalam membangun Bangsa ini. Ketahuilah dahulu kita tak akan mencapai Kemerdekaan tampa partisipasi Ummat Islam di bawah kepemimpinan para Ulama, dahulu Akan sulit mengalahkan Pemberontakan PKI tampa partisipasi Ummat Islam di bawah Kepemimpinan  Ualama Islam. Dan sekarangpuan  Pemerintah tak akan mampu berbuat banyak untuk mensejahterakan rakyatnya tampa ada partisipasi aktif para pemimpin rakyat kita dan juga dari partisipasi rakyat kecil itu sendiri


Dan nampaknya berbagai kerusakan yang kita alam terkait dengan upaya memacahbelah ummat Islam ini tak akan reda dan apataj lagi akan sembuh jika bukan ummat Islam sendiri yang mengusahakannya. Kesadaran bahwa ummat Isklam sedang dipecahbelah itu secepat nubfkin disadari secara mendalam. Kita harus  menyadarkan kepada para pihak, bahwa seandaionya kita utuh saja belum tentu mampu menghjadapi  upaya upaya pemecah belah ummat itu, apatah lagi untuk dihadapi sendiri. Akan terlau mudah bagi mereka untuk menguasai islam sepenuhnya. 

Tersingkirnya Islam dari Filipina, dan tersingkirnya Islam diberbagai daerah wilayah lainnya yang semula justeru menjadi Pusat Perkembangan Islam dan Ilmu Pengetahuan seperti di beberapa tempat di Eropa bisa menjadi bersih dari Islam dengan dua pilihan keluar dari negeri itu atau berpindah keyakinan. Catatlah itu sebagai sejarah dan tak boleh  terulang lagi karena tak sesuai dengan budaya modern sekarang ini dan tak sesuai aturan yang berlaku. Nampaknya kita memang harus ikut memperbaiki tata pergaulan secara lebih luas lagi. Sehingga masyarakat Bangsa dunia dan termasuk di Indonesia. Dengan demikian konsep kebencian kepada Islam yang dikampanyekan oleh Yahudy Amerika tidak berlaku di Indonesia. Dan Islampun harus kita selamatkan dari rasa saling benci kepada sesama Muslim, berapapun besarnya iming iming yang mereka janjikan. 

Bila seandainya Pemerintahpun berusaha sevara aktif untuk menolak konsep yang ditiupkan dari Yahudi Amerika itu serta membantu menghilangkan rasa saling benci saling saling tak suka  atau ataupun dengan istilah lainnya yang maksudnya tak lain dan tak bukan hanya ingin melemahkan rasa persatuan di Indonesia ini. Maka besar kemungkinan kita akan mampu merumuskan bagaimana cara menambahkan kekayaan yang didapat dari Wakaf  Ummat Islam dan bagaimana memberdayakannya tampa merugikan ummat sedikitpun. Apalagi sejak beberapoa tahun ini Kantor Kepala Urusan Agama (KUA) yang berada di bawah Kementerian Agama, yang tersebar di seluruh Kecamatan se Indonesia sudah sejak lima tahunan lebih yang lalu memang telah difungsikan mencatat dan mengidentifikasi keberadaan Wakaf wakaf yang telah dikumpulkan oleh ummat Islam itu. Semoga Allah selalu melindungi kita semua, dan kitapun selalu berusaha memelihara keimanan kita dan keimanan ummat. 
Wallohua'lam bishowab.  

  

PENTINGNYA MELURUSKAN DAN MEMPERKOKOHKAN NIAT.

JANGAN SAMPAI AMAL KITA MENJADI SIA SIA

ALHAMDULILLAH MENARIK SEKALI Apa yang disampaikan oleh  Ustd Wahyo Widodo dalam KhutbahJum'atnya yang beliau sampaikan kemaren Jum'at 29 Januari 2021 beliau mendorong kita semua untuk sesegera mungkin mengevaluasi diri sari apa yang kita  pikir, apa yang kita lakukan atau perbuat, dan apa yang telah kita capai dan atas sejumlah bebaikan semua. Kata beliau dalam Khutbahnya bahwa nanti di hari akhir kita akan menyaksikan bersama. Bahwa ada yang dikenal oleh orang banyak  sebagai seseorang yang telah berjihad akan diseret dan dilepmarkan ke dalam neraka, karena telah ketahuan bahwa jihad yang dilakukan ternyata hanya sekedar mencari nama dan pegakuan orang banyak. 

Juga diceriterakan bahwa ada seorang yang dikenal sebagai ahli ibadah dan menjadi teladan bagi ummat diseret dan dilemparkan ke dalam neraka ternyata ibadah yang dilakukan tidak seikhlas seperti apa yang dilakukan dihadapan ummatnya. Ada seorang yang dikenal oleh ummat sebagai tokoh yang memiliki ilmu tinggi dan telah mempersembahkan ilmunya  untuk kepentingan bersama ternyata diperintahkan Allah kepada Malaikat untuk menyeretnya dan melemparnya ke dalam  neraka karena ternyata apa yang dilakukannya itu semata hanya  untuk meminta dan berharap pengakuan dan pujian dari ummat.. Beberapa contoh lain disampaikan oleh Khatib untuk melengkapi keterangan betapa pentingnya kita memperbaiki hati dan niat kita dalam berfikir, berbuat dan bersikap.  

Saya tujukan kepada pribadi saya yang menyuisun tulisan ini untuk sesegera mungkin istighfar serta memohon ampunan Allah untuk diri yang tak memiliki kelebihan apapun. Tak memiliki kesanggupan untuk jihad, tatk memiliki kekayaan. tak memiliki pengetahuan yang cukup serta tak memiliki kelebihan yang pantas diteladani dlam beruibadah. Agar kita dijauhkan dari rasa riak, takjub dan sombong apalagi memang tak memiliki apa apa. 

Disamping itu saya mewajibkan diri diri saya saya  untuk mendoakan kawan kawan saya yang telah berjuang untuk kepentingan agama, mereka yang telah banyak mengeluarkan uang dan sumbangan lainnya, untuk berdiri megahnya Masjid kami.  mereka yang telah berusaha menuntut ilmu dan juga pengetahuan tentang agama. membaca dan menghapal al-Quran sehingga masjid kami memiliki beberapa penceramah, imam sholat. walaupun di sana sini masih membutuhkan perbaikan dan penyempuirnaan penyempurnaan. Sayapun merasa perlu untuk mendoakan jama'ah masjid kami agar lebih mampu hidup dan bergaul secara lebih rukun saling memaklumi dan mengasihi antara satu sama lain dan saling mendoakan untuk kepentingan bersama. 

Ya Allah jadikanlah kami semua sebagai jama'ah, sebagai takmir,  sebagai khatib, pengisi tausiyah, pembimbing hafiz Quran di Masjid ini, dan lain lain, dahulu sekarang dan yang akan datang, bersama keluarga kami, dan dan keturunan kami serta siapapun yang sempat membaca tulisan yang sderhana ini,  agar   menjadi manusia yang beruntung, jadikanlah kami semua sebagai orang selalu membaktikan semua kelebihan kami  sekecil apapun sebagai bakti yang ikhlas, dan berhailah hati kami semua,  jadikan masjid dan aktivitas kami sebagai asbab diampuninya segala kesalahan kami, serta dilipatgandakan ganjaran amal kebajikan kami, sehingga kami layak ditempatkan di SyurgaMu bersama orang orang yang Engkau cintai Ya Allah.  Aamin ya Robbal Allamin. 



Selasa, 26 Januari 2021

SYAMSI ALI. IMAM BESAR ISLAM AMERIKA

                               JAMA'AH ITU HARUS DIBANGUN DIPERKENALKAN KEPADA UMMAT. 

Fachruddin
MENGELOLA MASJID DI AMERIKA  dipoastikan sangat sulit karena dalam posisi minoritas, bahkan kampanye untuk membenci  Islam akan berlangsung setiap saat karena media  maswsa tak pernah bosan menyajikannya bak lomba saja layaknya, dam ada pihak yang jor joran membayarnya. Sehingga setiap kali mendengar kata Islam maka tergambarlah wajah wajah Islam bengis dan biadab serta tak tahu adat. Di Amerika bersama Yahudi sangat sering melaksanakan penelitian  serta diskusi diskusi tentang keburukan Islam. Kehadiran serang muslim maka mereka akan terperanjat dan ketakutan serta bersiap siap segera melapor kepada keamanan mana kala terjadi ulah yang dilakukan mereka kelompok Muslam. Demikian buruknya gambarab Islam di mata orang orang Amerika. Ini pengaruh buruk dari kampane Yagudi dan Amerika kepada masyarakat dunia.

Pada saat ini pengaruh mereka kepada masyarakat dunia semakin nyaris sempurna, kita juga heran banyak juga ummat Islam yang terpengaruh, mereka gemar sekali mengutip ngutip konten kampanye Yahudi dan Amerika itu  dan bahkan kalimat mereka nyaris sempurna bagaikan Yahudi dan Amerika layaknya. Bahkan ada yang sering dianggap lucu ada juga yang seperti ketinggalan kereka, mereka mengutip ngutip pernyataan Yahudi dan Amerika, padahal Yahudi dan Amerika sendiri sudah lama meninggalkannya,  dan mereka  sudah memiliki rumus rumus baru, tetapi sayang sipengutip tadi nampaknya kurang mengikuti perkembangan dari cerita cerita bohong jualan Yahudi Amerika itu. 

Sebenarnya sich tidak terlalu mengherankan karena itu sudah terjadi sejak zaman Rasul dahulu, berbagai cerita bohong ditiupkan oleh kelompok Yahudi di sekitar Makkah dan Madinah. Orang orang yahudi pada saat itu sangat produktif sekali membuat ceritera ceritera bohong. Para peneliti dan penulis mengatakan banyak sekali ceritera ceritera bohong. Belakangan didapatkan banyak ceritera bohong yang selanjutnya disebut ceritera Israiliat. Ini cerita bohong yang ditumpangkan kepada suatu pristiwa yang benar benar terjadi. Galam ceritera karangan itu diceriterakan bahwa Rasulu melaksanakan israk dan 'raj dewngan kendaraan yang disebut buraq, tetapi mereka menambahkan bahwa buraq itu bertubuh kuda yang memiliki yasaf, tetapi wajah kuda itu adalah wanita cantik yang digambarkan memiliki pundak dan punggung yang sangat sempura sehingga wajah kuda itu mirip perempuan tercantik yang pernah muncul di dunia ini. Namun demikian kita tak perlu takut dan kahawatir. Justeru yang harus di khawatirkan adalah gerakan yang dilakukan oleh para munfaiq, mereka yang disebut munafiq adalah sekilas penganut Islam, mereka mahir berbicara tentang Islam, tetapi hati kecil mereka sangat  benci kepada Islam, dan mereka gemar sekali bekerjasama dengan kafir guna menghancurkan Islam dari dalam. 

Cerita cerita bohong israuliat banyak juga diantaranya dapat ditemukan  hingga sekarang, karena Rasulullah SAW  sendiri sepertinya tidak melarang orang membaca ceritera Israiliat itu, mungkin karena bagi ummat Islam adalah sangat mudah membedakan  mana cerita yang benr dan mana yang bohong, walaupun justeru nantinya akan berbahaya sekai ketika ceritera ceritera bohong  mulai didaur ulang para  kelompok  munafik, karena kelompok munafik itu masih memiliki baju Islam,  dan sangat mungkin kita bisa tergelincir tergoda mempercayainya.

Apa yang dihadapi oleh Syamsi Ali  di Amerika sih nampaknya lempeng saja, karena masih murni antara dia dengan non Muslim atau lebih hormat disebut kafir. Dalam Islam sebutan kafir itu lebih sopan. Mereka mengatahui Islam umumnya  hanya melalui siaran lewat TV  yang memang selalu disiarkan berulang ulang setiap harinya.  Ketika Ustd. Dr. Syamsi Ali selaku Imam Besar Masjiod  di Amerika mengunjungi tetangga tetangganya  atau menerima  kunjungan dari para tyetangga beliau hanya mengatakan bahwa beliau penganut agama Islam. Dan dia tidak menfenalkan apa itu Islam. Para tetangga dan sahabat sahabat baru itu terheran heran melihat perangan Syamsi Ali  tidak seperti apa yang disiarkan di TV, maka muncullah berbagai pertanyaan tentang Islam, karena beliau menjawabv pertanyaan sebaik baik mungkin 

Di lingkungan masjid kita sekarang ini, berdasarkan pengamatan kasar yang saya lakukan  dengan pengambilan jarak hingga berbatasan dengan masjid lainnya maka diperkirakan 97,5%, sebagian dsari rumah penduduk nampaknya membuat kamar kost bagi mahasiswa, karena kebetulan dekat dengan dua kampous besar, yaitu KLampus UIN Rd. Intan  dan ITERA Lampung. Maka adalah merupakan PR bagi takmir untuk mengetahui berapa potensi Jamah masjid yang sebenarnya dan berapa yang sudah aktif  sebagai jama'ah. Demikian pula dengan aneka kegiatan lainnya. 

Demikian pula dengan apa yang banyak diprediksi oleh para pakar sebagai akibat dari pandemi yang merata ini kita akan mengalami kelangkaan makanan, Pada saat ini banyak negara kaya yang menerapkan lockdown secara ketat, sementara negara negara miskin justeru agak longgar. Dan tak terpungkiri angka grafik naik secara nerayap pasti.  Tidak ada jaminan bagi kita sebagai penduduk Indonesia yang selalu mengatakan kayaraya itu tidak akan mengalami kesusahan, karena justeru kita mengimpor makanan pokok, kecuali pernah dialmi di masa Presiden Suharto kita sempat swasembada, walaupoun hanya sebentar.  Maka dalam hal ini keimanan itu adalah merupakan sesuatu yang mutlak harus kita pelihara. 

Sementara ini dunia umumnya sednag dikuasai oleh mereka yang membenci Islam, rasa benci kepada Islam  nampaknya berhasil dipasarkan lewat Yahudi Amerika bersama sekutu sekutunya. dan hampir merata  bermunculan pula mereka yang mengambil posisi membantu penyeberan kebencian itu  diberbagai negara yang memiliki penduduk yang banyak menganut agama Islam. Bisa jadi jaringan kebencian terhadap Islam itu sudah sedemikian rupa. Sehingga untuk mempertahankan dan membangun keimanan ummat ini kita tak boleh mengandalkan Pemerintah. Tetapi sebagai takmir masjid bersama ummat harus mampu bersatu padu membangun kebersamaan dalam rabka menggalang kebersamaan dalam rangka mengantisipasi kelangkaan pangan yang sangat bisa kan terjadi secara bersama sana masuarakat dunia. 

Biusa jadi nanti kita tak lagi akan terlalu dibenci oleh masyarakat. Pada saat kita sama sama mengalami kelangkaan pangan secara bersamaan di dunia.  Apalagi jika pada saat itu uang nyaris tak berharga karena tak ada yang menjual. Toh kita pernah merasakan situasi seperti ini pada saat menjelang pecah huru hara Pemberontakan PKI tahun 1965. Pada saat itu tak ada orang yang menjual beras, sepertti pada saat itu, tak ada orang yang menjual minyak tanah. Dan alangkah susahnya kita jika pada saat itu  justeru penyakit pandemi yang satu ini semakin menggila. Banyak orang yang mendadak seketika, dan orangpun enggan mengurusinya, karena takut tertular. 

Untuk itu memang harus kita antisipasi dengan cara berdoa bersama. 
Kita antisipasi dengan cara memakmurkan masjid, bukan justeru mengosongkannya. 
Wallohua'lam bishowab. 

Mungkin per kita jadikan bandingan, bagaimana Dr. Syamsi Ali berdakwah di  Amerika.  Dimana banyak orang Amerika secara massal berkenan membaca syahadat. Mereka berhasil dalam dalkwahnya. Dan orang orang Islam berhasil berjasa ikut memenangkan  Joe Biden dalam merebut kursi Kepresidenan di Amerika. Bidenpun sudah sejak awal memberikan angin kepada Islam di Amerika. 

Kita mungkin sangat terkejut ketika tak kita sangka sangka bermunculan orang orang yang membenci Islam di tengah tengah kita, seperti tak ada pengaruhnya jasa Islam dalam merebut kemerdekaan Indonesia, mnjadi kelompok yang paling ditakuti oleh Negara penjajah sehingga mereka terusir. Kini Islam di Indonesia menjadi bahan olok olok  Ini semua harus kita perbaiki, bukan kita perangi karena jauh di luar sana memang mengharapkan kita Bangsa Indonesia hancur dengan sendirinya, dengan berperang  saling membunuh antar sesama. Mereka memang menginginkan kita hancur dengan sendirinya. Agar mereka bisa kembali mewmperebutkan Indonesia dan mengusir penduduknya. Mari kita renungkan secara bersama. Sambil berusaha marilah kita selalu berdoa, karena doa adalah senjata bagi ummat Islam yang sangat ditakuti oleh masyarakat dunia. 

Wallohu a'lam bishowab. 

  

  

dr TIFAUZIA: DAN BANYAK PEMIKIRAN YANG MENGEJUTKAN

COVIT 19 DITARIK KE BISNIS KE POLITI   YANG BENAR TARIKLAH KE AGAMA SELAIN KESEHATAN 


BAGI JAMA'AH MASID jangan pernah menganggap covit ini tak perlu diseriusi, ini serius sekali maka  jangan pernah tak mematuhi anjuran protokol kesehatan seperti pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Secara pribadi saya sangat menyesalkan sikap takmir masjid yang seperti menganggap remah. Karena posisi kita sangat krusial. Berdasrakan data yang ada jumlah mereka yang terpapar menunjukkan grafik naik. Selain itu yang mengejutkan adalah laporan dari NU bahwa banyak Kiyai terkenal yang meninggal karena covit 19 ini, mereka adalah Kiyai yang aktiv membina jama'ahnya. Dan sejumlah Dai terkenal yang ikut mengkampanyekan dan melaksanakan petuinjuk protikol kesehatan yang terpapar virus corona dan bahkan ada yang meninggal dunia, mungkin yang terbaru adalah Alamrhum Sech Ali Jaber. 

Memang Pemerintah sendiri sejak mula seperti oleng dalam menangani kasus ini, dan sepertinya sempat terkontaminasi masalah bisnis dan politik.Seningga langkah langkah mengani kasus ini terkesan tak menentu arah. Kadang kala demikian tegas dan terkesan berlebihan tetapi pada saat dan kasus di lain waktu dan tempat terkesan melakukan pembiaran. Setidaknya itu yang dilakukan sekedar bukti masalah politik selalu saja merecokinya. 

Tak dapat dipungkiri bahwa kasus ini secara Internasional memang dikendarai ekonmi, ada perang ekonomi disitu, terjadi saling menidakkan atau kasarnya saling menyerang. Tentu latar belakang keuntungan sangat menonjol. Barangkali itu pula mengapa  Presiden Indonesia memilih Ekonom sebagai Menteri Kesehatan. Suatu keputusan yang bukan tampa resiko besar terutama dalam situasi seperti ini. Dalam masalah data saja sudah muncul kontroversi yang sangat menghawatirkan Mungkin sudah diadakan studi yang mendalam akhirnya Menkes lebih memilih angka angka milik KPU ketimbang angka internal kesehatan, tentu saja hal ini banyak kaitannya dengan berbagai hal. Untuk kepentingan dan kebaikan bersama, kita harus yakin bahwa nanti pada saatnya Pemerintah bisa bekerja lebih baik lagi sehingga akan lebih mampu melindungi serta mengurangi segala kesulitan akibat yang pandemi ini. Dan tidak memaksakan sesuatu hanya dalam  rangka pencitraan belaka lalu memaksakan sesuatu yang tak mampu dilakukan oleh mereka yang justeru lebih paham kesehatan, karena itu akan membuat lebih nampaknya Pemerintah memang seperti belum fokus dalam menangani kasus ini. 

Ada statemen yang sangat menarik dari dr. Tifauziah.bahwa manusia memang harus melakukan sesuatu yang  harua afokus dan sifatnya memang rekayasa yang ujung ujungnya nanti akan berbuntut berhasiol atau gagal atau setidaknya kembali membutuhkan  berbagai penyempurnaan dalam rekayasa yang membutuhkan wktu yang panjang serta berulang ulang. Disamping itu maka kita harus sadar bahwa semua makhluk di dunia termasuk virus terjadi atas ijin Allah yang tercipta untuk maksud maksud tertentu. Jadi dalam menangani ini sebenarnya kita harus memahami hal ini secara sadar mendalam dan konsisten agar apa yang kita lakukan walaupun demi kebaikan bersama, tetap saja kita harus selalu berdoa meminta oetunjuk serta kekuatan dari Allah  



Ada satu statemen yang yang sangat saya sukai dati seorang dr. Tifauzia bahwa bahwa rekayasa apapun yang dilakukan dipastikan haeus tunduk kepada kehendak Allah yang mencipta dan maha menguasai. termasuk keberhasilan dalam rekayasa tentang covid 19 ini akamn akan sangat tergantunG kepada idzin Allah SAW. Dengan demikian apapun yang dilakukan oleh Pemerintah bersama Tim Covid ini sangat membutuhkan bantuan doa dari ummat secara keseluruhan., 

Tetapi tentang kemakmuran masjid serta pembinaan jama'ah dan ummat sepertinya sementara ini  kita tak boleh mempercayakan sepenuhnya kepada Pemerintah. Kita membutuhkan kmunikasi yang lebih baik dan dan menjauhkan diri dari kepentingan sesaat, bagi kita bukan hanya kepentingan tetapi lebih lagi adalah keselamatan. Dan tentu saja kacamata yang utamanya adalah kacamata agama. Covit 19 kata Tifauzia  akan mengalami perjalanan panjang, jika selama ini covid diseret ke bisnis, selama ini covid diseret ke politik, lalu berujung orang orang dianggap bodoh, orang orang dianggap berbahaya. Maka sudah saatnya untuk menyelamatkan Bangsa dan Negara. Marilah kita semua merarapat ke ajaran agama kita masing masing. 

Pemerintah seharusnya mendorong dan memfasilitasi merapatnya masing masing masyarakat itu  ke agama masing dalam kehidupan  yang majemuk ini tampa mempoermasalah perbedaan. Semua perbedaan bicarakan saja di li9ngkuop internal. . Doronglah agar masyarakat itu memeiliki kedisiplinan serta kepatuhan kepada ajaram agama. Terkasit masalah covit 19 doronglah agar masing masing pemneluk agama bisa mendapatkan tuntunan sesuai dengan ajaran dan leyakinan yang dianut dalam beragama, apatah lagi masalah covit 19 ini nantinya akan menjadi perjalanan panjang, setelah sedikit demi sdikit segala rahasia terkait penyakit  yang satu ini   semakin dipahami dan teridentivikasi melalui banyaknya mereka yang terpapar, sembuh dan meninggal, yang tentu saja selama ini relatif kita baru melakukan berbagai ujicoba ujicoba dengan berbagai hasil yang tentu saja tidak atau belum sebaik yang diharapkan. 

Berdasarkan kajian para peneliti dan pengamat bahwa kita diperkirakan akan mengalami kesuitan yang amat sangat, ada berbagai kebutuhan pokok yang diperkirakan bakal langka, dan Indonesia  masih banyak yang kebutuhan pokoknya masih mengimport dari luar, maka bila ini benarbenar akan terjadi, maka kita kan menghadapi masalah yang cukup kompleks. Oleh karenanya  maka secepat mungkin keadaan masyarakat agar dibuat lebih kondusif, untuk itu selain Pemerintah dituntut bersikap adil, maka dilain pihak para pemimpin pemimpin agama harus diberdayakan dalam memberikan bimbingan kepada ummat atau setidaknya jama'ah masing masing. 

Wallohuia'lam bishowab. 


Senin, 25 Januari 2021

KITA SULIT MENDAPATKAN BERITA YANG BENAR

KONTROVERSI VAKSIN


SEJAK AWAL MUNCULNYA VIRUS corona ini memang Pemerintah  seperti kesulitan untuk Tampil dengan satu bahasa, padahal konon apa yang disampaikan oleh Pemerintah katanya semua data didapatkan dari badan inteleijen. Dalam waktu yang bersamaan melalui medsos muncul banyak kabar kabar miring yang lebih semerawut karena memang berita bukan saja didapat dari dalam negeri, tetapi juga didapat dari media media asing. Kita sangat menyesalkan mengapa pada saat telah ditetapkannya oleh Presiden sendiri dimulainya penyuntikan vaksin jusateru rakyat disuguhi dengan berita yang viral bahwa banyak dari Gedung DPR bahwa mereka masih belum percaya dengan  obat vaksin tadi karena katanya belum selesai pelaksaan ujicobanya. Kembali suara dan keterangahn dari Pemerintah terasa kurang lantang dibanding dengan mereka yang menolak karena belum berhasil diyakinkan karena alasan yang juga sulit ditolak Pemerintah. Namun sambil menunggu sesuatu yang bisa lebih menentramkan masyarakat, maka berikut ini kami  lampirkan beberapa informasi yang mungkin bisa membantu pemahaman kita yang lebih objektif. 







Kepada para jama'ah memang dirasakan kita cukup tersiksa dengan informasi yang simpang siur ini, namun demikian kita tyak boleh ketinggalan informasi agar tak salah langkah dan menjadi pemnyesalan di akhir nanti   Dan jangan lupa juga bertanya kepada para  ulama, karena kemanapun kita melangkah maka langkah kita tak boleh lepas dari tuntunan agama,  Cara mencari ulama yang pantas diikuti adalah ulama yang paling dibenci oleh oleh orang orang kafir dan munafik. Orang kafir itu berdasarkan catatan sejarah Islam terbagi dua tipe, ada mereka yang tak keberatan hidup berdampingan, saling menghormati dan berusaha memperkecil atau menghilangkan  atau menyudahi masalah yang ada secara baik abik. Tetapi ada orang kafir yang sepertinya tak hentui henti mencari perkara dan permasalahan, dan mempersulit untuk melakukan penyelesaian mana ada saling salah pengertia. Sedang mereka yang disebut munafik adalah  sebenarnya orang Islam tetapi tak segan segan melakukan kerjasama dengan orang kafir untuk mencelakakan Islam.  



Apa Arti Qalbu, Hati atau Jantung?

QOLBU ADALAH HATINURANI

DALAM ISLAM ADA URAIAN   disebutkan bahwa pada setiap manusia ada qolbu bentuknya gumpalan daging apabila gumpalan itu baik maka baiklah orang itu dan apabila gumpalan itu kotor maka buruklah orang itu, gumpalan daging itu disebut dengan qolbu.  Sewaktu Rosulullah masih kanak kanak datang Malaikat membersihkan Qolbunya, maka Rasulullah SAW  terjauh dari perangai buruk dan memperturutkan  hawa nafsu. Selama banyak orang yang menterjemahkan qalbu dengan 'hati' maka terasa seperti tak trpat karena rusaknya hati adalah dikarenakan kesusakat fisik akibat dari kemungkinan berbagai sebab, dan ketika ada kerusakan dihati manusia, tidak otomatis berkaitan dengan tingkah laku dan peragai buruk. Lalu ada pihak yang memperkirakan bahwa yang dimaksud dengan qalbu adalah jantung, karena banyak sekali kekeliruan manusia yang terbilang salah ternyata berakibat buruk bagi jantung.  Dalam bahasa Arab untuk menyebut hati ternyata bukan qalbu. Tetapi menterjemahkan qalbu dengan jantung juga akan meleset seperti kita menterjemahkan qalbu dengan hati. 

Nampaknya para peneliti memang harus kembli kerja keras untuk menyibak rahasia qalbu itu. Dan dalam istilah sehari haripun memang sepertinya orang awam sekalipun bisa memahami bahwa qlbu itu adalah sesuatu yang tersimpan,  namun demikian bagi orang awampun tak terlalu sulit memahamiu bahwa ketiuka memendam rasa yang kurang baik dia memiliki kemampuan menyimpan dan merahasiakannya. Tetapi serahasia apapun nuraninya akan sangat mengetahui dan bahkan mengenal ketidak baikan dan ketidakterpujiannya. Dan tidaklah sulit bagi bahasa untuk mengkomunikasikannya. Karena setiap seseorang memiliki dan terampil pula dalam memendam rasa. Nampaknya kalbu itu adalah sesuatu yang sangat dikenal oleh seseorang yang memiliki pemikiran yang jujur dan benar serta terlkebih mengacu kepada ajaranb agama. 

Tetapi dalam waktu yang bersamaan qalbu adalah merupakan sesuatu yang lebih pelik lagi bagi seseorang yang terbiasa melakukan keculasan dalam berbagai hal, dia tak mampu membedakan mana baik dan mana yang benar bahkan kadang dia mengira kebenaran itu adalah identik dengan kemenangan.  Dan ketika masuk ke dunia demokrasi lalu kebenaran diidentikkan dengan sejumlah angka angka yang belakangan bisa dengan mudah direkayasa untuk disesuaikan dengan nafsu angkara murka. 

Bagi kita sebagai ummat Islam maka tentu saja ikutilah apa yang ada dalam al-Quran dan haddits, teladanilah apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Dan mendekatlah kepada ulama ulama, ada resep mudah dalam memilih ulama yang baik, karena dikatakan bahwa ulama yang baik ciri cirinya adalah ulama yang sangat dibenci oleh orang kafir. dan orang orang uyang munafik.   

Sabtu, 23 Januari 2021

TABIAT MASJID ADALAH SEMAKIN TUA SEMAKIN CANTIK.


 MASJID ALJIHAD BERSOLEK


ALHAMDULILLAH SYUKUR  sudah belasan hari lamanya Masjid Aljihad dipersolek oleh para para takmir dan jama'ah  sekalipun masih terbilang sedikit dibanding lakasi yang tersedia, tetapi memang merupakan tabiat dari sebuah Masjid yang semula dibangun secara sederhana, beberapa lama kemudian mengalami berubahan baik berupa penambahan fasilitas atau gedung atau mengganti atau menperbaikinya. Yang menjadi sasaran perbaikan biasanya meliputi ruang sholat beserta kelengkapannya seperti sajadah, menambah dan memperbaiki serta melengkapi ruang wudlu dan kamar mandi. tersdianya pakaian sholat untuk wanita yang sedang dalam perjalanan, pengeras suara, Kamar mandi ruang wudlu hingga perpustakaan dan Al-Quran/ buku.  dan banyak lagi perlengkapan. Belum lagi berbagai ornamen arnamen menarik sebagai ciri masjid, sebagaimana umumnya


Masjid bisa melakukan seperti itu adalah karena dalam manjemen masjid diterapkan adalah dengan cara memberikan kesempatan kepada jama'ah untuk mampu menjelaskan segala prihal terkait masid  baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pemanfaatannya. Bahkan jama'ah masjid juga mengetahui prihal kalkulasi keuangan, walaupun segala sesuatunya berjalan secara benar. Tetapi itulah yang disebut transparan artinya walaupn jamaah tahu segala sesuatu tentang uang kass, tetapi yang berkewajian mengeluarkan uang dari kas untuk digunakan sebagaimana mestinya, adalah oleh bendahara  bersama pihak pihak sesuai dengan aturan organisasi yang ditetapkan sebelumnya. 

Begitu juga tentang Keputusan, bila ada Keputusan yang telah ditetapkan oleh sidang di bawah rapat yang dipimpin oleh Ketua, maka harus dihindari melakukan perubahan perubahan oleh sebuah sidang yang dipimpin oleh Pengurus dengan jabatan di bawahnya, kecuali atas petunjuk Ketua,  sekalipun juga atas dukungan para jama'ah, artinya sisi etika harus dipertahankan sehingga segala sesuatunya semua harus berjalan secara indah.  Berdasarkan pengalaman masjid masjid yang berhasil memberdayakan jama'ah maka masjid bersangkutan mampu memakmurkan masjid serta menghidupkan berbagai bentuk tausiyah tausiyah dan berbagai pendidikan di masjid tersebut. Sem,oga Allah memberiukan berkah bagi kita bersama.  Itulah bedanya dengan apa yang terjadi di Gereja gereja. 

Seseorang teman di jama'ah mengatakan bahwa atas sepengetahuan dia, di gereja gereja  sepanjang yang dia ketahui, tak ada pengurus Gereja sibuk meminta sumbangan, bahkan menempatkan beberapa orang di pinggir jalan guna meminta sumbangan. Dan tak pernah diketahui  di gereja ada terjadi ketegangan  diantara sesama Pengurus ketika gereja itu melaksanakan suatu kegiatan  Dia mempertanyakan mengapa Islam sering hiruk pikuk mencari dana dan lain sebagainya. 
Sungguh kita tak memiliki pengetahuan yang cukup untuk menjawab hal tersebut, maka walaupun akan mencoba menjawab tak lebih  dari  sesuatu yang memang sudah menjadi rahasia atau pengetahuan umum saja. Di Gereja seorang Pastor atau sebutan sebutan lainnya untuk menggambarkan pemimpin dalam peribadatan, memiliki kewenangan yang tunggal, segala sesuatunya hanya beliau yang memiliki hak dan kewajiban, yang lain tinggal mengikut saja. 

Bagi gereja umumnya terdapat aturan untuk membayarkan sepersepuluhan kepada gereja lewat pimpinan mereka. Wajib di bayarkan secara bulanan atau mungkin kesepakatan lainnya seorang anggota harus membayar seper sepuluh kali penghasilannya. Maka bagi gereja yang memiliki anggota yang banyak serta terdiri dari orang orang kaya, itupun gereja akan mendapatkan masukan yang luar biasa.  Dan kita juga mendengar berita bahwa Sekte sekte di gereja gereja di daerah berkembang mendapatkan bantuan dari Pusat sekte itu yang berlokasi di dunia maju dan dunia kaya. Itulah sebabnya maka gereja umumnya membangun gereja dengan dana yang  jelas dan cukup hitungannya. Bangunanpun sekali bangun langsung jadi. Hal ini tidak terjadi di Masjid,  Mungkin sesekali terdengar kabar Masjid mendapat bantuan dari lembaga tertentu sesuai kesepakatan, tetapi hal tersebut bukanlah merupakan sistem yang resmi dan ajeg, melainkan hanya insidental saja. 

Maka lalu pertanyaan kita mengapa di Francis ada rubuan Gereja  yang terpaksa dorobohkan oleh Pemerintah karena ternyata pengurus Gereja tak  mampu membiayai biaya perawatannya. Dan biaya perawatan jauh lebih besar dibandimh perobohohannya. Maka dengan sangat sedih sekali mereka menyaksikan gereja gereja mereka dirobohkan oleh Pemerintah, padahal gereja tersebut sudah berusia ratusan tahun dan sangat imdah sekali. Jauh lebih indah dari bangunan bangunan baru. Tetapi sayang jama'ah mereka yang rutin datang umumnya adalah para lansia yang datang  dengan menggunakan tongkat. Jelas jumlah persepuluhan mereka sangat kecil sekali jumlahnya. 

Marilah kita bangun Masjid kita, kita bangun fisiknya, dan yang lebih penting lagi adalah membangun jama'ahnya. Ketahuilah bahwa membangun jama'ahnya jauh lebih sulit dari membangun fisiknya, dan juga harus menjadi perhatian kita bahwa sholat adalah meruapan sesuatu yang wajib ita lakukan bila kita tinggalkan kita akan berdosa, tetapi ketahuilah bahwa melaksanakan pendidikan atau tausiyah atau semacamnya, jauh lebih dimulayakan oleh Allah Swt. Dari segi jumlah hanya sedikit Masjid yang dibangun yang sepenuhnya atas bantuan, atau biaya hanya dari satu sumber keuangan saja. Mulai dari pembangunan hingga pemeliharaan. Tetapi umumhnya masjid yang berdiri di Indonesia ini adalah Masjid yang dibangun  atas dana gotomgroyong, atau setidaknya pemeliharaannya full  dari biaya gotong rpyomh para jama'ah. Itulah sebaganya uang kas masjid biasanya sangat lancar.  Wallohu a'lam bishowab. 

PERADABAN ISLAM LEBIH TINGGI DIBANDING YUNANI

 

 
 

MENGENAL YUNANI LEWAT AL-QURAN



KETIKA KITA MASUK KE PERGURUAN TINGGI  sesuai dengan Fakultas pilihan kita, kita diperkenalkan dengan berbagai cabang cabang ilmu pengetahuan, dan selalu saja dimulai dengan mengenalnya melalui berbagai definisi dan etimologi dari ilmu ilmu itu  Dan pada saat itu juga dibenak kita tergambarlah kebesaran Yunani, memang benar karena pada saat itu Yunani adalah termasuk  salah satu Negara Super Power. Sayang kehebantan Ilmu ilmu yang mereka turunkan tak mampu dipertahankan  ,justeru ketika ereka ingin menguasai dunia dan melalui peroses  yang fluktuatif, teori teori dan gagasan cemerlang dari Yunani yang diadopsi oleh Romawi menyisakan sesuatu yang tidak menggambarkan kebesaran yang pernah mereka raih. dalam sejarah peperangan  saling bunuh dan menenggelamkan sehingga kemajuan ilnu yang telah tercapai  nyaris nyaris tenggelam, untung ada tokoh tokoh ilmuan Islam  yang berkenan menganggakt ilmu ilmu itu


kembali, sehingga ilmu ilmu peninggalan Yunani diselematkan keberadaannya oleh para ilmuan Islam sehingga sampai ke generasi yang sekarang. Walaupun itu  banyak yang bermula dari mitos mitos. Mitologi Yunani dan Mitologi Romawi walaupun diturunkan secara lisan belaka, ternyata mitologi berusia panjang.  

Jumat, 22 Januari 2021

MEMPERTANGGUNGJAWABKAN USIA


SAYA TEMUKAN kiriman yang dikirimkan seorang anggota di grup WA tetapi tulisan pendek itu bagus lalu  tulisan itu saya kopy dan saya simpan saya fikir untuk dibaca baca nanti di waktu senggang sayang tulisan itu kelewat pendek, tetapi saya sangat tertarik dengan tulisan itu, dan untuk memudahkan nanti ketika saya akan mencarinya, maka tulisan yang sangat singkat itu saya simpan di blog sehingga mudah untuk saya dapatkan kembali. Saya lupa pengimnya, tetapi dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih kepada pengirimnya. Teks kiriman yang terima di grup WA itu adalah sebagai berikut :

Joe Biden dilantik menjadi presiden AS pada usia 78 tahun. Luar biasa!!

Trump menjadi presiden di umur 70an, begitu juga Ronald Reagan.Mahatir malah sudah umur 93 tahun jadi PM lagi.Quantum physicist Freeman Dyson menemukan  groundbreaking solution untuk problem tertua dalam  game theory, The Prisoner’s Dilemma, pada usia 88.Nelson Mandela menjadi presiden Afrika Selatan pada usia 76. 


Menurut penelitian yang ditulis dalam buku Productive Aging: Enhancing vitality in later life, yang direview dalam New England Journal of Medicine, dijelaskan kira-kira begini:Umur paling produktif adalah 60-70. Umur produktif berikutnya adalah 70-80. Sedangkan yang produktif ketiga adalah usia 50-60. Rata-rata usia pencapai hadiah Nobel adalah 62, CEO hebat di perusahaan Fortune 500 rata2 berusia 63.Ketika usia anda di atas 50, dan masih bugar, sehat walafiat, jangan buru-buru menganggap kematian sudah dekat. Jangan terlalu sering ngomong kematian.Lihat Mahatir, Biden,  Trump, Dyson atau Mandela.Pada usia2 senja mereka masih mampu berbuat banyak untuk masyarakat.


Mari kita isi hari-hari senja kita dengan kegiatan kemasyarakatan yang bermanfaat bagi banyak orang.Hidup dan usia ini adalah karunia yang luar biasa.Selama masih hidup, pikirkan bagaimana mengisi kehidupan ini. Jangan memikirkan kematian terus.

Berbagai penelitian, pengembangan obat, teknologi kedokteran, metoda olahraga, dan berbagai jenis diet dikembangkan untuk membuat kita sehat dan panjang umur. Lalu setelah kita sehat dan panjang umur, hidup kita untuk apa? Ini pertanyaan yang penting.Kita sering pesimis seakan usia di atas 50 sudah waktunya mendekat Tuhan. Sehari2 di WAG posting2 ayat kematian, surga, neraka.

Hidup menjadi begitu sempit dan tidak nyaman.Memang selama ini mendekat siapa? Mendekat Tuhan jelas tidak salah. Tapi bagaimana cara mendekatiNya?Ya bagi yang sehat dan berkemampuan, bekerjalah untuk kepentingan masyarakat.Atau pergilah naik gunung, lihat tempat2 indah, ke museum, main ke pantai, berkesenian, kunjungi teman dan saudara. 

Mendekatkan diri pada Tuhan mestinya bukan dengan egois beribadah ritual,  menghabiskan waktunya tanpa peduli dengan kondisi lingkungan dan kemanusiaan.Dimana kita dekat dengan ciptaanNya, maka di situ kita dekat dengan Penciptanya. 


“Penuaan produktif” mengacu pada partisipasi lansia dalam berbagai aktivitas yang berkontribusi untuk menghasilkan barang atau jasa atau mengembangkan kapasitas untuk memproduksi barang atau jasa (Aquino et al. 1996 ; Sherraden et al. 2001 ; Lo Sasso dan Johnson 2002 ). Ini termasuk kegiatan seperti pekerjaan penuh atau paruh waktu, kerja sukarela formal dan informal, kakek-nenek, dan mengasuh anggota keluarga dan teman yang lemah. Keterlibatan produktif lansia bukanlah hal baru dalam sejarah umat manusia (Achenbaum 2001). Nyatanya, pensiun dan bentuk pelepasan formal lainnya dalam kegiatan produktif adalah praktik yang relatif baru dalam masyarakat industri; Dalam masyarakat agraris, kebanyakan orang tua terus menerus terlibat dalam aktivitas produktif di pertanian keluarga sepanjang siklus hidup mereka (Windsor et al. 2008 ). Di Cina, konsep keterlibatan produktif orang tua telah didokumentasikan lebih dari 2.500 tahun yang lalu (Song et al. 2010). Memberi orang tua kesempatan untuk berkontribusi bagi keluarga dan masyarakat mereka dianggap suatu kebajikan dalam budaya Tiongkok. Konsep penuaan produktif diperkenalkan kepada komunitas Tionghoa dalam serangkaian konferensi di Shandong (2009) dan Beijing (2011) di Tiongkok Daratan, serta di Taipei (2012) dan Hong Kong (2012). Buku berbahasa Mandarin pertama tentang penuaan produktif diterbitkan setelah konferensi pertama di Shandong.

Istilah "penuaan produktif" di Barat pertama kali digunakan oleh Robert Butler pada tahun 1982 untuk mengadvokasi perubahan dari persepsi negatif ketergantungan lansia pada saat itu (Butler dan Gleason 1985 ). Selama tiga dekade terakhir, wacana publik tentang penuaan produktif secara bertahap bergeser dari mendukung agenda penuaan produktif menjadi penelitian ilmiah yang mendokumentasikan tingkat, jenis, dan intensitas aktivitas penuaan produktif; mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi dalam aktivitas penuaan produktif (Hinterlong et al. 2001 ; McNamara dan Gonzales 2011 ); dan, baru-baru ini, mendemonstrasikan efek dari aktivitas-aktivitas ini pada kesejahteraan orang lanjut usia (Musick et al. 1999 ; Morrow-Howell et al. 2003; Lum dan Lightfoot 2005 ). Sebagian besar penelitian tentang penuaan produktif di Barat telah difokuskan pada orang tua yang menjadi sukarelawan karena gagasan yang menarik bahwa menjadi sukarelawan meningkatkan kehidupan orang tua dan memperkuat masyarakat sipil (Morrow-Howell 2010 ). Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti telah mulai mencoba menemukan tingkat optimal aktivitas penuaan produktif untuk kesejahteraan lansia dan mekanisme yang mengarah pada efek positif aktivitas penuaan produktif (Tang dan Morrow-Howell 2008 ; Tang dkk. 2009 , 2010 ).

Dalam masyarakat Cina, penuaan produktif adalah konsep dan praktik yang muncul. Pembahasan tentang peran lansia dalam masyarakat sejauh ini berfokus pada penuaan positif dan penuaan yang berhasil (selanjutnya, kami menggunakan istilah "penuaan yang berhasil" untuk mewakili kedua konsep tersebut). Kedua istilah ini sering dapat dipertukarkan dan hanya didefinisikan secara longgar untuk memasukkan keterlibatan sipil seperti relawan, gaya hidup sehat, penyesuaian psikososial yang baik di hari tua, keamanan finansial, dan kesehatan yang baik (House 2010 ). Mereka adalah konsep yang lebih inklusif daripada konsep penuaan produktif yang kami gunakan dalam makalah ini. Definisi yang begitu luas menyulitkan atau bahkan tidak mungkin untuk mengembangkan ukuran terpadu dari penuaan yang berhasil atau mengevaluasi kebijakan dan pilihan program yang mendorong penuaan yang berhasil.

Ada beberapa ulasan komprehensif tentang penelitian penuaan produktif di Barat; tujuan dari makalah ini bukan untuk mengulangi upaya tersebut (Lum dan Lightfoot 2005 ; Morrow-Howell 2010 ); sebaliknya, makalah ini mengulas dan merefleksikan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tersebut, dengan saran khusus tentang cara untuk memajukan agenda penelitian penuaan produktif di masyarakat China yang lebih luas.

Metode Penelitian dalam Studi Penuaan Produktif di Barat

Tiga dekade terakhir telah menyaksikan perkembangan pesat metodologi penelitian ilmu sosial terapan. Revolusi teknologi informasi telah memungkinkan ilmuwan sosial untuk menggunakan statistik multivariat yang canggih pada komputer pribadi, secara signifikan mengurangi biaya analisis tersebut. Selain itu, kumpulan data survei nasional yang lebih besar tersedia untuk penelitian ilmu sosial terapan, seperti American 'Changing Lives Study (House 2010 ) dan Health and Retirement Study (Juster dan Suzman 1995).). Beberapa dari kumpulan data ini bersifat longitudinal, seperti Health and Retirement Study, yang memungkinkan para peneliti untuk menyelidiki lintasan aktivitas penuaan produktif dan dampak aktivitas penuaan produktif pada kesejahteraan lansia seiring bertambahnya usia. Penelitian tentang penuaan produktif telah memperoleh manfaat dari perkembangan ini dan berkembang secara bertahap selama tiga dekade terakhir.

Pada dekade pertama setelah konsep diperkenalkan, studi penuaan produktif sebagian besar bersifat deskriptif, dengan fokus utama pada pendokumentasian tren relawan dan pekerjaan orang lanjut usia, demografi relawan dan pekerja yang lebih tua, dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi mereka untuk bekerja atau menjadi sukarelawan. (Rouse dan Clawson 1992 ; Chambré 1993 ; Kuehne dan Sears 1993 ; Hayward et al. 1994 ; Herz 1995 ; Aquino et al. 1996 ; Rix 1996 ; Lum dan Lightfoot 2005 ). Studi awal juga mendokumentasikan tingkat, jenis, dan intensitas berbagai aktivitas penuaan produktif.

Pada dekade kedua dan ketiga, studi secara bertahap menjadi lebih analitis dan menggunakan lebih banyak data dari survei nasional besar (Musick et al. 1999 ; Luoh dan Herzog 2002 ; Morrow-Howell et al. 2003 ; Lum dan Lightfoot 2005 ; Ozawa dan Lum 2005 ; McNamara dan Gonzales 2011 ). Dipandu oleh beberapa teori gerontologi sosial, penelitian ini mencoba mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi partisipasi lansia dalam aktivitas penuaan produktif, dan untuk mendokumentasikan manfaat aktivitas penuaan produktif terhadap kesehatan fisik, kesehatan mental, dan kesejahteraan lansia.

Selama dekade ketiga, dua tren muncul dalam penelitian penuaan produktif. Tren pertama berfokus pada mengungkap faktor-faktor kelembagaan, seperti dukungan organisasi (Tang et al. 2010 ), kompensasi, dan pengakuan (Tang et al. 2009 ) dan praktik manajemen relawan (Hager 2004 ), yang mempengaruhi partisipasi lansia; tren kedua berfokus pada pengujian program khusus yang mempromosikan keterlibatan produktif lansia (Tang dan Morrow-Howell 2008 ; Butrica et al. 2009 ; Hong et al. 2009 ; Tang et al. 2009 , 2010). Studi ini juga menjadi sangat analitis, menggunakan teknik statistik lanjutan untuk menguji teori sosial tertentu. Dalam beberapa tahun terakhir, fokus secara bertahap bergeser ke penelitian intervensi untuk mengidentifikasi tingkat optimal dari aktivitas penuaan produktif untuk memaksimalkan manfaat bagi orang lanjut usia dan komunitas mereka (Fried et al. 2004 ; Carlson et al.2008; Morrow-Howell et al. 2008 ; Morrow-Howell et al. al. 2009 ; Hong dan Morrow-Howell 2010 ). Desain penelitian telah bergeser dari cross-sectional ke longitudinal dan ke kuasi-eksperimental atau bahkan eksperimental dengan partisipan yang sengaja direkrut.

Di China, penelitian tentang penuaan produktif masih dalam tahap awal perkembangan. Para peneliti telah mulai mendokumentasikan prevalensi aktivitas penuaan produktif pada orang tua (Kawn 2000 ; Mjelde-Mossey dan Chi 2005 ; Wu et al. 2005 ; Schwingel et al. 2009 ; Chong 2010 ). Perkembangan penelitian penuaan produktif dalam masyarakat Cina akan mendapatkan keuntungan dari pengalaman yang terkumpul selama 30 tahun terakhir di Barat. Seperti yang dikemukakan oleh Morrow-Howell dkk ( 2001), penelitian harus beralih dari deskriptif ke analitik dan evaluatif. Mereka telah menganjurkan penggunaan teori yang ditentukan dengan baik untuk mengeksplorasi struktur sosial dan organisasi yang terkait dengan penuaan produktif dan untuk melakukan program demonstrasi untuk menguji aktualisasi potensi produktif (Sherraden et al. 2001 ).

Advancing Research on Productive Aging Activities di Masyarakat Cina

Seperti dibahas di atas, konsep penuaan produktif bukanlah hal baru di China. Namun, penuaan produktif sebagai topik penelitian dan sebagai agenda kebijakan publik adalah hal baru. Para sarjana Cina belum memperdebatkan definisi konsep penuaan produktif. Akibatnya, tidak ada kesepakatan tentang kegiatan mana yang harus dimasukkan dan mana yang tidak. Dalam konferensi penuaan produktif pertama di Tiongkok pada tahun 2009, “penuaan produktif” diterjemahkan sebagai “产出 性 老龄 化,” yang lebih berfokus pada aktivitas ekonomi berbasis pasar dari para lansia. Beberapa ahli percaya bahwa istilah Cina ini didefinisikan terlalu sempit. Selain itu, di Cina Daratan, karena tingginya tingkat pengangguran kaum muda, ada usia pensiun yang kaku dan wajib bagi semua pekerja di daerah perkotaan. Kesempatan kerja bagi lansia di kota sangat terbatas.Fokus berbasis pasar dari istilah China dapat secara signifikan membatasi perkembangan kebijakan publik yang menua dan produktif di China. Pada konferensi penuaan produktif kedua di Beijing pada tahun 2011, istilah tersebut diterjemahkan sebagai "老 有所 為." Istilah ini berfokus pada keterlibatan produktif lansia yang lebih luas, memungkinkan para sarjana untuk memasukkan banyak kegiatan berbasis non-pasar yang masih memiliki nilai ekonomi.

To advance productive aging as a research agenda and policy initiative in greater Chinese societies, it is important for Chinese scholars to develop a consensus on the definition of productive aging in a Chinese context. In other words, they need to decide which activities should be counted as productive aging activities. In particular, I suggest that Chinese scholars use the four categories suggested by Sherraden and his colleague as a starting point and then work out, under each category, the productive aging activities that fit Chinese societies and culture. These four categories are market activities (such as employment), non-market activities with economic value (such as taking care of older family members or young children), formal social and civic activities (such as volunteering in schools and social services agencies), and informal social assistance (such as helping neighbors) (Sherraden et al. 2001). This will allow researchers to clearly differentiate the concept of productive aging from other conceptually related terms, such as successful aging. This will also make it easy for Chinese scholars to agree upon a set of outcome and output measures for the productive engagement of older people.

Kedua, penting bagi para sarjana Cina untuk membedakan keluaran dan hasil dari kegiatan penuaan produktif. Keluaran utama dari penuaan produktif adalah jumlah barang dan jasa yang diproduksi orang lanjut usia (seperti jam kerja sukarela dan jumlah orang yang dilayani). Hasil utama dari aktivitas penuaan produktif adalah nilai ekonomi barang dan jasa tersebut. Nilai ekonomi adalah konsep yang tidak jelas dan hanya dapat diukur ketika ada pasar untuk transaksi barang dan produk tersebut. Misalnya, harga sebuah karya seni mungkin jutaan dolar di masa ekonomi baik, tetapi jauh lebih sedikit selama resesi ekonomi atau masa perang. Demikian pula, segelas air minum bersih mungkin bernilai sangat rendah di kebanyakan kota perkotaan, tetapi jauh lebih tinggi di gurun.

Banyak peneliti Barat telah menggunakan konsep biaya peluang untuk mengukur nilai ekonomi kegiatan penuaan produktif; yaitu, jika barang dan jasa ini tidak diproduksi oleh orang tua, berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk membeli barang atau jasa dalam jumlah dan kualitas yang sama dari pasar? Misalnya, nilai ekonomi jam kerja sukarela dapat diukur dengan biaya mempekerjakan staf yang berkualifikasi di pasar tenaga kerja untuk menghasilkan jumlah jam kerja staf yang sama. Demikian pula, nilai ekonomi dari merawat anggota keluarga yang lemah dapat diukur dengan biaya menyewa asisten perawatan pribadi dari penyedia layanan formal untuk melakukan jumlah perawatan yang sama.Kemampuan untuk menetapkan nilai ekonomi pada aktivitas penuaan produktif tertentu akan memungkinkan para sarjana China untuk menghasilkan uang dan membandingkan kontribusi relatif dari aktivitas penuaan produktif ini dalam masyarakat China.

Penting juga bagi para sarjana China untuk memperhatikan hasil sekunder (atau manfaat) dari aktivitas penuaan produktif. Saya menggunakan istilah "hasil sekunder" untuk merujuk pada manfaat non-baik dan non-layanan dari aktivitas penuaan produktif, seperti hasil kesehatan fisik dan mental yang lebih baik, penyesuaian yang lebih baik di kemudian hari, dan kepuasan hidup yang lebih tinggi bagi orang-orang yang berpartisipasi dalam kegiatan produktif aktivitas penuaan. Dalam penelitian Barat, terdokumentasi dengan baik bahwa menjadi sukarelawan meningkatkan kesehatan fisik dan mental lansia (Musick dkk. 1999 ; Morrow-Howell dkk. 2003 ; Lum dan Lightfoot 2005). Meskipun sangat sulit untuk menemukan pendekatan standar untuk menetapkan nilai ekonomi pada peningkatan status kesehatan fisik dan mental, kami masih dapat membandingkan manfaat ini di berbagai aktivitas penuaan produktif jika kita memiliki ukuran yang valid dan dapat diandalkan untuk manfaat ini. Banyak dari tindakan ini tersedia di negara-negara Barat dan masyarakat Cina di luar Cina Daratan, seperti Taiwan dan Hong Kong (misalnya skala depresi geriatri, kesehatan yang dinilai sendiri, aktivitas kehidupan sehari-hari, kepuasan hidup, dan SF-36). Namun, tindakan tersebut tidak akan langsung berlaku di China Daratan tanpa validasi ulang. Oleh karena itu, penting bagi para sarjana Cina untuk secara sistematis mengembangkan dan memvalidasi seperangkat ukuran kesehatan dan psikososial standar untuk mengukur hasil sekunder ini.

Ketiga, sementara pembahasan di atas berfokus pada pengukuran keluaran dan hasil, sama pentingnya untuk dapat mengukur secara tepat masukan penuaan produktif. Banyak peneliti awal menggunakan ukuran yang tidak tepat dari aktivitas penuaan produktif, seperti variabel dikotomis untuk mengukur apakah lansia terlibat dalam aktivitas produktif. Untuk memajukan bidang penuaan produktif di masyarakat China, peneliti harus mampu mengukur jenis, bentuk, intensitas, dan durasi aktivitas penuaan produktif ini dengan tepat. Demikian pula, informasi tentang karakteristik program lainnya juga perlu dikumpulkan.

Sejauh ini, sebagian besar penelitian penuaan produktif di masyarakat Cina menggunakan desain cross-sectional (Mjelde-Mossey dan Chi 2005 ; Wu et al. 2005 ; Chong 2010). Desain cross-sectional bagus untuk mengembangkan pengetahuan deskriptif dan, mungkin, penjelasan. Namun, kita perlu mengembangkan kapasitas untuk menggunakan desain kuasi-eksperimental atau bahkan eksperimental untuk menghasilkan pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengembangkan program dan kebijakan untuk mempromosikan aktivitas penuaan produktif atau untuk mengevaluasi efektivitas relatif dari berbagai aktivitas penuaan produktif. Kedua desain melibatkan penggunaan setidaknya satu kelompok pembanding dan pengumpulan data dari waktu ke waktu — sebelum, selama, dan setelah intervensi. Desain ini akan memungkinkan peneliti untuk menghilangkan sebagian besar ancaman terhadap validitas internal dan menunjukkan hubungan yang lebih kuat antara intervensi dan hasil. Saat melakukan penelitian intervensi tentang efektivitas program,penting bahwa para peneliti pertama-tama berfokus pada pembentukan validitas internal — bukan validitas eksternal — dari aktivitas penuaan produktif yang ditargetkan. Untuk menguji validitas internal, peneliti perlu menggunakan dosis maksimum dari intervensi mereka dan mencoba menemukan efek maksimum. Ini akan memungkinkan pembentukan hubungan sebab akibat antara intervensi dan hasil. Setelah efektivitas intervensi ditetapkan, langkah logis berikutnya adalah mencari tahu dosis intervensi minimum yang diperlukan untuk mempertahankan efek intervensi. Setelah efek aktivitas penuaan produktif tertentu didokumentasikan dalam sampel, peneliti harus melakukan intervensi secara manual dan meningkatkan validitas eksternal dengan mereplikasi intervensi di lokasi yang berbeda.peneliti perlu menggunakan dosis maksimum dari intervensi mereka dan mencoba menemukan efek maksimum. Ini akan memungkinkan pembentukan hubungan sebab akibat antara intervensi dan hasil. Setelah efektivitas intervensi ditetapkan, langkah logis berikutnya adalah mencari tahu dosis intervensi minimum yang diperlukan untuk mempertahankan efek intervensi. Setelah efek aktivitas penuaan produktif tertentu didokumentasikan dalam sampel, peneliti harus melakukan intervensi secara manual dan meningkatkan validitas eksternal dengan mereplikasi intervensi di lokasi yang berbeda.peneliti perlu menggunakan dosis maksimum dari intervensi mereka dan mencoba menemukan efek maksimum. Ini akan memungkinkan pembentukan hubungan sebab akibat antara intervensi dan hasil. Setelah efektivitas intervensi ditetapkan, langkah logis berikutnya adalah mencari tahu dosis intervensi minimum yang diperlukan untuk mempertahankan efek intervensi. Setelah efek aktivitas penuaan produktif tertentu didokumentasikan dalam sampel, peneliti harus melakukan intervensi secara manual dan meningkatkan validitas eksternal dengan mereplikasi intervensi di lokasi yang berbeda.langkah logis berikutnya adalah untuk mengetahui dosis intervensi minimum yang diperlukan untuk mempertahankan efek intervensi. Setelah efek aktivitas penuaan produktif tertentu didokumentasikan dalam sampel, peneliti harus melakukan intervensi secara manual dan meningkatkan validitas eksternal dengan mereplikasi intervensi di lokasi yang berbeda.langkah logis berikutnya adalah untuk mengetahui dosis intervensi minimum yang diperlukan untuk mempertahankan efek intervensi. Setelah efek aktivitas penuaan produktif tertentu didokumentasikan dalam sampel, peneliti harus melakukan intervensi secara manual dan meningkatkan validitas eksternal dengan mereplikasi intervensi di lokasi yang berbeda.

Akhirnya, teori-teori sosial yang menjelaskan hubungan antara aktivitas penuaan produktif dan hasil mereka dikembangkan di Barat (seperti teori peran dan teori sosiologi terintegrasi yang dikemukakan oleh Wilson dan Musick (Wilson dan Musick 1997))). Meskipun kemungkinan besar teori-teori ini masih berlaku di masyarakat Cina, ini adalah pertanyaan penelitian empiris yang perlu diuji. Penting bagi para sarjana China untuk didorong oleh teori ketika merancang program dan penelitian penuaan produktif mereka. Sama pentingnya bagi para peneliti China untuk menguji validitas teori penuaan produktif yang dikembangkan di Barat dalam konteks China. Tiongkok Raya adalah wilayah geografis yang sangat luas dengan banyak keragaman dalam bahasa, budaya, dan perkembangan sosial dan ekonomi. Peneliti juga perlu memperhatikan keragaman di China saat menguji teori ini.

Kesimpulan

The public discourse on productive aging as a research and policy initiative has just begun in greater China. The two conferences in Mainland China in 2009 and 2011 and subsequent conferences in Taiwan and Hong Kong in 2012 have set the discourse in motion. Because applied social science research has just started in greater China, researchers in Chinese societies will benefit from the experience and rich literature that the West has accumulated over the last three decades. In this paper, I have highlighted some research method issues of productive aging research. I believe that, to advance productive aging research in greater China, we need to (1) discuss and agree upon a definition of productive aging, (2) identify and differentiate outputs and outcomes of productive aging activities in greater China, (3) develop precise measures for productive aging involvement, (4) focus on institutional (program and public policy) factors that promote productive aging involvement, (5) use strong research designs (such as quasi-experimental designs) to establish the internal validity of productive aging programs, and (6) be theory-driven. Lastly, productive aging should be seen as a choice, not an obligation for older people. Otherwise, the productive aging agenda will be seen as exploiting older people (Hinterlong et al. 2001 ). Penting bagi para peneliti dan pembuat kebijakan Tiongkok untuk memikirkan hal ini ketika mereka menganjurkan keterlibatan produktif para lansia di Tiongkok.

kETERANGAN :

 . 2013 Juni; 38 (2): 171–178.
Diterbitkan online 2012 7 Oktober doi:  10.1007 / s12126-012-9171-2

PMCID PMC3641290
PMID: 236

Akses terbuka

Artikel ini didistribusikan di bawah persyaratan Lisensi Atribusi Creative Commons yang mengizinkan penggunaan, distribusi, dan reproduksi apa pun dalam media apa pun, asalkan penulis asli dan sumbernya disebutkan.

Di kopy pada Sabtu 23 Januari 2021

                              

                         ooOOoo


SELESAIKAN PERMASALAH KETIKA USIA 40-AN


SAYA TERINGAT DENGAN ketika terjadi perdebatan ringan dengan seseorang ketika kami beserta beberapa orang lainnya pulang dari masjid menuju rumah masing masing. Ada seorang teman bilang seseorang jika sudah umur 50 tahun belum berubah lebih baik dalam beribadah, maka orang tersebut tidak kan berubah untuk lebih bagus.  Karena ucapan ini sangat menarik dan ada sesuatu yang membutuhkan pelurusan dalam menata hidup, saya katakan  bahwa dalam menata hidup, maka pada usia 40-an seseorang harus telah meyelesaikan permasalahannya. Di luar dugaan saya dia seperti menolak pernyataan saya Dia mengatakan  bahwa sekarang ini sudah ada teori baru Pak ... katanya. Sayang  dia sudah sampe ke depan rumahnya dan langsung pamit sambil basa basi menawarkan kami mampiur. Diskusi kecilpun terputus. Teman tadi belum sempat menjelaskan teori apa yang didapatkan itu, yang di yakininya sebagai penghadang bahwa seseorang telah harus menyelesaikan permasalah pribadinya di usia 40-an.

Tulisan berikut ini barangkali akan ditertawakan oleh  sahabat yang mendebat saya tadi, bisa jadi teman tasi akan mengatakan permasalahnnya di mana jawabannya di mana. Karena saya poagi ini sangat terpengaruh oleh dua tokoh  yang tampi sebagai tamu di acara Ngaji Bareng Online  yang saya ikuti sejak selesai sholat subuh tadi pagi. Acara diselenggarakan secara Online melalui Zoom Meeting yang diselenggarakan oleh Ubiversitas Unida. Dua tokoh yang tampil di Ngaji Bareng Online adalah Pak Han Mantan tokoh terkenal di Unilever dan Aminul Pulungan, Aminuil Pulungan adalah menantu dari Pak Han ... Pak Han ini sebenarnya orang yang terbilang berhasil, jabatan penting diperusahaan membuatnya kaya. Tetapi di sianya yang sekarang 77 tahun itu dia masih ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak. 

Ambisi sang mertua tertyangkat oleh Sang menantu yang seorang dosen itu akhirnya sang menantu menyiapkan dirinya untuk memberikan jalan yang harus ditempuh, dan sang menantu mengorbankan sejumlah kegiatan pribadinya terkait aktivitas kesehariannya. Sehingga keduanya sering menyelenggarakan pertemuan pertemuan, dan tak segan segan sang mertua mendatangi menantunya yang dianggap seolah sebagai konsultan. Dalam waktu berapa lama segala sesuatunya berjalan tersendat, tetapi berkat kerja keras serta berdoa kepada Allah  mereka telah berhasil mencapai apa yang dicitakan.  Tentu banyak sekali prinstiwa pristiwa yang telah berlalu, bahkan munculnya berbagai komplik diantara mertua dan menantu itu, tetapi masing masing mereka memiliki istri yang solehah, kedua wanita itu tentu selalu memberikan kesejukan, bagaimana caranya jika terjadi perbedaan antara mertua dengan menantu itu bukan menjadi pemecah, tetapi bagaimana justru bisa dijadikan suatu kekuatan. Dan keberhasilna itu kini menjadi kebanggan bagi semua keluarga. 

Hingga muncullah seorang penulis yang mulai kesohor, dia adalah Dr. Ida Hidayanti, beliau ingin menuliskan pengalaman mertua dan menantu hingga mencapai sesuatu  yang sebenarnya menjadi idaman seorang Mertua yaitu ingin memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat dan sekaligus bermanfaat bagi keluarga.  Mengingat si poelaku awam dalam tulis menulis tetapi sangat kaya gagasan. Dan seorang menantu yang secara kebetulan merasa bangga dan tertarik  dan  siap memberikan berbagai petunjuk kepada mertewa.  Keduanya  seperti sepakat seolah melupakan hubungan mertua dan menantu dalam mengatasi segala masalah.  Inilah yang akan ditulis oleh Dr. Ida Hidayanti. marilah kita tunggu tulisan itu selesai dicetak untuk bisa kita baca.  Ini adalah suatu dorongan bahwa pensiun bukan akhir dari segalanya, dan sebenarnya kita masih bisa pasang gas untuk menutupi segala kelemahan dan ketrtinggalan serta kegagalan kita di masa muda dahulu.